Jakarta, Gatra.com - Pemerintah memastikan pemindahan ibu kota tidak akan sampai merusak hutan lindung dan hutan koservasi. Lokasi ibu kota berada di ditetapkan yaitu antara Kabupaten Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Menteri Percepatan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan kebutuhan lahan ibu kota seluas 180 ribu hektare. Sementara inti ibu kota seluas 40 ribu hektare.
"Dari 180 ribu hektar itu separuhnya nanti adalah ruang terbuka hijau termausk hutan lindung, tidak akan diganggung. Sebagaian di Penajam Paser dan Kutai ada area hutan konservasi Bukit Soeharto," jelas Bambang di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/8).
Baca juga: Jokowi Putuskan Ibu Kota Baru di Kaltim, Ini Lokasinya
Bambang menambahkan pemerintah justru akan memperbaiki kawasan hutan lindung dan konservasi di kawasan ibu kota baru. Beberapa titik di kawasan itu telah dijadikan perkebunan swasta.
"Justru kita akan perbaiki hutan konservasi, sekarang ada yang memakai bukan untuk keperluan hutan, termasuk perkebunan. Justru akan direhabilitasi yang namanya hutan konservasi Bukit Soeharto," kata Bambang.
Reporter: Abdul Rozak
