Home Milenial Masyarakat Tidak Dapat Reward Bila Serahkan Satwa

Masyarakat Tidak Dapat Reward Bila Serahkan Satwa

Jakarta, Gatra.com - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ahmad Munawir menyatakan, tidak ada masyarakat yang diberikan hadiah apabila menyerahkan satwa liar yang dilindungi. Menurutnya, hal itu akan menimbulkan sesuatu yang dapat disalahgunakan. 

"Tidak ada reward yang kami berikan kepada masyarakat bila menyerahkan satwa. Karena kami berpikir, kalau nanti setiap masyarakat diberikan reward, maka mereka akan sengaja untuk menangkap atau memelihara satwa liar dan/atau dilindungi, dan saat tertentu, akan diberikan kepada kami hanya untuk memperoleh reward," katanya dalam konferensi pers di Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur, Jakarta Barat, Senin (26/8). 

 

Meski demikian, Ahmad tetap mengharapkan kepada masyarakat untuk bersama-sama melindungi satwa Indonesia dari kepunahan. Menurutnya, perlu ada kerja sama dan hubungan yang baik antara pihaknya dengan masyarakat untuk melestarikan keanekaragaman hayati (biodiversity) yang ada saat ini. 

 

Sementara itu, Ahmad mengatakan, pihaknya akan melakukan translokasi kepada 60 satwa yang sebagian besar merupakan serahan dari masyarakat baik yang mereka temukan di alam bebas atau sebelumnya sudah dipelihara. Lanjutnya, satwa tersebut berasal dari Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. 

 

"Hingga per Juli 2019, intensitas penyerahan satwa oleh masyarakat berjumlah 167 kali dengan 121 ekor. Jumlah ini sudah cukup banyak meskipun di tahun sebelumnya, satwa yang diserahkan oleh masyarakat mencapai 1.000 ekor," jelasnya. 

 

Untuk pelaksanaan konservasi, Ahmad mengatakan, khusus untuk 22 ekor buaya muara yang nantinya dikirim ke Balai Taman Nasional Way Kambas akan dilaksanakan pada pekan ini meski belum ditentukan harinya. Tetapi, untuk satwa lainnya seperti elang brontok, kucing hutan, musang, ular sanca batik, jalak, kerbabiawak air tawar, kukang, lutung, dan owa Jawa, monyet ekor panjang, elang bondol, elang laut perut putih, dan elang ular bido.

"Satwa-satwa tersebut akan dibicarakanlebih lanjut, rencananya awal September," ujarnya. 

 

 

618