Asahan, Gatra.com - Sebanyak 36 siswa pelajar SMP/MTs se kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) bertanding melantunkan senandung Asahan. Senandung adalah salah satu tradisi kesenian lokal di Asahan.

Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Asahan, Sofyan Marpaung mengatakan, Festival kali ini merupakan ketiga kalinya setelah tahun 2017.

"Pertama kali kita gelar tahun 2017 sebagai bentuk kepedulian Dinas Pendidikan Pemkab Asahan dalam menggali budaya-budaya kearifan lokal,"ujar Sofyan kepada Gatra.com Selasa (27/8).

Budaya Senandung Asahan sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional sebagai warisan budaya nasional bukan benda dari kabupaten Asahan pada tahun 2018.
 
Budaya Senandung Asahan adalah budaya yang sudah lama diwarisi oleh masyarakat Asahan. Bahkan hampir punah dan sudah jarang ditampilkan lagi ke tengah publik.

Namun sejak tahun 2017 budaya ini dihidupkan kembali oleh pemerintah daerah dan berhasil mendapat pengukuhan dari Kementerian sebagai budaya khas dari kabupaten Asahan.

Sofyan mengatakan, karena nyaris punah, bahkan Dinas Pendidikan Pemkab Asahan mencatat hanya tinggal 28 orang lagi orang-orang yang ahli dalam bersenandung. 

"Merekalah yang saat ini kita manfaatkan untuk mengajarkan senandung Asahan ke pelajar se kabupaten Asahan," ujarnya. 

Selain itu, Senandung Asahan juga sudah dipatenkan oleh Kementerian sebagai budaya kearifan lokal kabupaten Asahan. Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan Tari Gubang sebagai tarian khas masyarakat Melayu Asahan.

Tarian ini dinobatkan sebagai warisan budaya nasional di tahun 2017 berasal dari kabupaten Asahan karena terbukti sedikitnya memiliki pewaris hingga lima generasi. 

Sofyan mengatakan, kabupaten Asahan dikenal sebagai daerah yang memiliki keanekaragaman budaya. Daerah ini dinyatakan kaya akan budaya namun belum tergali secara optimal. Sebab itu, ungkapnya pihaknya bertekad untuk terus menggali kekayaan budaya Asahan. 

Reporter: Edy Gunawan Hasby