Jakarta, Gatra.com - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, serta UNESCO, Arrmanatha Christiawan Nasir mengatakan KBRI terus mendorong terciptanya pasar bagi produk kreatif lokal di kancah global.

“Sektor ekonomi kreatif (ekraf) memiliki peluang besar di Prancis. Apalagi masyarakat Prancis memiliki apresiasi seni yang tinggi. Hal inilah yang mendasari KBRI Paris mendukung keikutsertaan para pelaku ekraf dalam pameran kriya terbesar Maison et Objet di Paris,” ujarnya dalam jumpa pers di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (27/8).

Menurutnya saat ini kondisi perdagangan Indonesia dengan Prancis mengalami defisit. Hal ini diakibatkan added value atau nilai tambah dalam impor tinggi, sementara added value dalam ekspor kecil.

"Added value impor Indonesia itu tinggi, dan sangat mahal. Karena kita masih impor kebutuhan seperti pesawat dan sparepart pesawat. Sedangkan yang kita ekspor itu produk-produk kreatif seperti pakaian, footwear, dan barang komoditas lainnya yang added value-nya tidak terlalu tinggi," sambungnya.

Karena itu, menurutnya Indonesia harus mencari peluang-peluang baru. Peluang baru itu berasal dari industri kreatif, contoh desain, industri kriya yang juga sangat maju di sana. Para buyer juga datang dari berbagai negara dalam pameran tersebut. Dengan demikian bisa menjadi kesempatan untuk membuka peluang ekspor bagi produk kreatif dari Indonesia.

Pria yang akrab disapa Tata ini menambahkan, untuk mendorong geliat ekspor produk kreatif, saat ini KBRI Indonesia di Prancis dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sedang merencanakan kerja sama dengan pop-up store di Prancis, untuk menjual produk-produk kreatif di Paris.

"Di toko ini, hampir semua subsektornya masuk, seperti fesyen, furnitur, gastronomi, dan lainnya. Kita kerja sama dengan toko itu selama sebulan untuk menjual produk kreatif asal Indonesia. Tapi ini masih dalam tahap perencanaan, mudah-mudahan bisa terealisasi tahun depan," tuturnya.