Home Ekonomi Kementan Nyatakan Kemarau Tak Pengaruhi Pertanian

Kementan Nyatakan Kemarau Tak Pengaruhi Pertanian

 

Palembang, Gatra.com – Puncak musim kemarau yang berlangsung saat ini dinyatakan tidak terlalu mempengaruhi sektor pertanian di Indonesia. Hal ini karena, Kementrian Pertanian (Kementan) telah mengantisipasinya guna menjaga stabilitas produksi.

Menteri Pertanian, Andi Arman Sulaiman menyatakan salah satu langkah antisipasi yang dilaksanakan ialah penggunaan bibit padi yang rentan terhadap lahan kering. "Kalau kemarau sudah cerita masa lalu, kenapa 4 tahun lalu irigasi sudah terstruktur dan kita juga telah siapkan embung-embung guna mengatur dan mensuplai air hujan. Beras kita sekarang melimpah," ungkapnya usai Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan Luas Tambah Tanam dan #Serasi 2019 di hotel Harper Palembang, Selasa (27/8).

Selain bibit yang rentan dan pembangunan infrastuktur mendukung ketersediaan cadangan air, juga menyiapkan alat berat ekskavator guna menggarap lahan kering,"Justru lebih tercapai karena musim kemarau ini lebih mudah untuk garap pertanian dan alat berat lebih muda bekerja," katanya.

Kementan menargetkan lahan basah yang cocok untuk pertanian mencapai 10 juta hektar sementara untuk 1,4 juta hektar berada di Sumsel, yang akan digarap bagi lahan pertanian. "Sekarang 500 hektar saja yang digarap, Sumsel akan menjadi lumbung pangan di Indonesia," ucapnya.

Pencapaian lumbung pangan di Sumsel dapat diukur dari keberhasilan Sumsel yang sebelumnya berada di peringkat ke-8 sebagai penghasil pangan, lalu naik ke peringkat lima. "Akhir tahun ini kita targetkan Sumsel masuk peringkat tiga. Insya Allah tahun depan atau paling lambat tahun 2021 Sumsel masuk peringkat satu penyumbang pangan Indonesia. Jika target program Selamatkan Rawa Kesejahteraan Petani (Serasi) ini tercapai, karena ada tambahan 200 ribu hektare lahan tidur dan lahan basah yang cocok untuk pertanian di Sumsel" bebernya.

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, perhatian Kementan dalam memajukan sektor pertanian di wilayah Sumsel merupakan komitmen pemerintah pusat yang dibuktikan dengan adanya kesamaan persepsi dalam mengembalikan citra Sumsel sebagai lumbung pangan nasional melalui program Serasa 2019.

"Kita sambut baik program ini, karena kita tau kondisi jawa sudah tidak sanggup lagi dan tidak ada lahan tambahan, dari progres peringkat 8 terus setahun naik ke peringkat lima dengan bimbingan Menteri. Kalau bisa kita internasional, jangan lagi peringkat dua dan tiga," ungkapnya.

Selain itu, pemerintah pusat juga telah memberikan bantuan berupa alat-alat pertanian seperti eskavator dan alat pertanian lainnya. Hal itu tentu akan sangat bermanfaat bagi petani. "Kita bersyukut apa yang diberikan oleh Mentan berupa alat-alat pertanian. Karena ini akan membantu para petani di Sumsel," pungkasnya.

 

 

Reporter : Else

 

128