Home Milenial Generasi Muda Harus Kritis Menyoroti Pelanggaran HAM

Generasi Muda Harus Kritis Menyoroti Pelanggaran HAM

Jakarta, Gatra.com - Kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu masih banyak yang belum terungkap. Sayangnya, banyak anak muda Indonesia jaman sekarang yang seolah melupakan sejarah dan tak peduli atas soal-soal tersebut.

Organisasi Pamflet, sebagai organisasi anak muda yang terfokus pada pendidikan HAM, mendorong anak muda saat ini perlu secara serius menyorot isu maupun fenomena HAM yang terjadi di masa silam.

"Ada banyak sekali hal-hal yang tidak diungkapkan terkait pelanggaran HAM masa lalu," ujar Youth Studies Cordinator dari Organisasi Pamflet, Rosa Vania Setowati  saat ditemui Gatra.com di Jakarta, Selasa (27/8).

Baca Juga: Festival Hak Asasi Manusia Akan Digelar di Jakarta

Selama ini, lanjut Vania, anak muda selalu dicekoki oleh narasi-narasi sejarah yang dibuat oleh pemerintah, terutama pemerintahan otoriter di masa silam. Narasi tersebut tidak membicarakan tragedi-tragedi kemanusiaan dari sisi korban yang mengalami, misalnya, tragedi '65. Tidak ada pembahasan menyeluruh di buku sejarah mata pelajaran sekolah.

"Masih ada upaya-upaya untuk terus melanggengkan stigma soal PKI, tanpa benar-benar membicarakan apa yang sesungguhnya terjadi pada saat itu," tegasnya. "Sejarah perlu didekatkan, perlu ditanyakan dari orang-orang yang mengalaminya sendiri di masa lalu," tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI), Zaenal Muttaqin mengatakan bahwa di masa mendatang, jangan sampai peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM di masa lalu, terus menghantui generasi penerus. Peristiwa masa lalu menurutnya sudah membebani sejarah Indonesia, membebani orang-orang di masa lalu, dan sekarang membebani anak-anak muda.

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Penyadapan Merupakan Pelanggaran HAM

Kebijakan penyelesaian pelanggaran HAM harus terus berjalan. Penghapusan stigma dan diskriminasi bahwa korban selalu menjadi pihak yang dipersalahkan.

"Mereka sudah kehilangan anggota keluarga, hidup susah dan banyak tekanan, tapi mereka juga dituduh melanggar HAM. Negara harus memulihkan psikologi, memulihkan stigma, dan penjelasan bahwa mereka bukan melanggar HAM, melainkan korban pelanggaran HAM," tegas Zaenal.

Sebagai organisasi yang menyebarluaskan isu HAM pada generasi muda, Organisasi Pamflet menyebarkan pendidikan publik lewat posts di Instagram, lewat tulisan-tulisan di website, dan juga melalui buku. Pamflet berupaya untuk terus menumbuhkan inisiatif anak muda dalam membuat gerakan-gerakan sosial, baik di lingkungan sekitarnya atau di wilayah yang lebih luas lagi terkait isu-isu HAM.

2045