Jakarta, Gatra.com -  Mulai 17 Agustus 2019, Bank Indonesia telah mengimplementasikan Quick Responds (QR) Code Indonesia Standard (QRIS) sesuai standar internasional. QR Code ini untuk pembayaran non tunai menjadi lebih efektif.

Sekretaris Perusahaan Bank Central Asia (BCA), Jan Hendra mengaku pada prinsipnya BCA telah siap dengan implementasi QRIS dan akan mengikuti aturan yang berlaku.

Meski begitu, BCA masih perlu waktu untuk mempelajari perilaku nasabah dalam hal penggunaan QRIS setelah implementasi dilakukan kepada merchant-merchant termasuk seberapa besar nasabah BCA akan berpindah dari kartu ke QRIS.

"Kita pelajari dulu pola perilaku sistemnya, terutama merchant dan konsumennya. Tapi pada prinsipnya, BCA siap," kata Jan Hendra, Rabu (28/8).

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, QRIS memiliki kelebihan soal efisiensi dari segi interoperabilitas. Jadi tidak perlu banyak logo atau mesin EDC pembaca QR.

Sebelum ada QRIS, satu merchant bisa ada banyak EDC QR. Sehingga menimbulkan biaya baru yang mungkin ditanggung pihak merchant maupun penyelenggara QR.

"Nah dengan peralihan standarisasi QR harapannya jadi lebih sederhana satu merchant satu edc untuk bayar dengan beragam jenis payment," kata Bima.