_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Jakarta, Gatra.com - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Yulia Hendrawati, menyampaikan bahwa pemerintah daerah (pemda) berencana membeli bawang merah petani. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak harga bawang merah.
,
"Kita, dari Gubernur Jawa Tengah biasanya menyampaikan, mengimbau untuk bela-beli bawang merah. Kalau Pak Gubernur, para anggota Korpri (Korps Pergawai Republik Indonesia) se-Jawa tengah untuk bisa membeli. Kalau Ibu Bupati (Brebes) hanya teman-teman di kabupaten," katanya di Jakarta, Selasa (27/8).
Yulia mengklaim, kebijakan ini efektif mendongkrak harga bawang merah pada saat harganya anjlok. "Jadi ketika bela-beli itu, para tengkulak sudah takut juga. Mereka juga terus menaikkan (harga)," katanya.
Pembelian bawang merah pada harga Rp 13.000 - 15.000 per kilogram. Harga tersebut masih di atas titik impas atau break even point bawang merah sebesar Rp 12.500 per kilogram.
"Kalo PNS di Brebes itu sekitar Rp 13 ribu. Membelinya ya gak banyak sih. Tapi itu cukup," katanya.
Selain pembelian tersebut, pihaknya juga bekerja sama dengan satuan tugas (satgas) pangan Kepolisian RI (Polri) dalam upaya stabilisasi harga bawang merah. "Kepolisian tugasnya larangan untuk menimbun. Kepolisian kerja sama dengan para pengepul untuk tkdak menjadikannya sebagai usaha penimbunan" tutur Yulia.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari mengaku sampai saat ini belum ada pembelian bawang merah dari pemerintah.
Menurut Juwari, melimpahnya produksi bawang merah kali ini karena panen raya di berbagai sentra-sentra bawang merah, tak hanya di Brebes, Jawa Tengah.
"Cuma harus diimbangi dengan penyerapan. Harus ada penyerapan dari instansi yang bisa menyerap seperti Bulog dan Kementerian Perdagangan," katanya kepada Gatra.com, Selasa (28/8).
