Jakarta, Gatra.com - Empat orang aparat berwajib menjadi korban saat mengawal aksi unjuk rasa berujung ricuh di Deiyai, Papua. Satu korban merupakan anggota TNI dan tiga lainnya adalah Polisi.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, keempat korban terkena tembakan panah. "Jatuh korban dari aparat TNI ada satu (Meninggal dunia), kemudian dari aparat kepolisian ada tiga orang," ujar Dedi di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (28/8).
Kejadian itu berawal dari aksi unjuk rasa yang dilakukan di Deiyai. Dalam aksi itu mereka menuntut Bupati menandatangani referendum. Saat perundingan muncul ribuan masyarakat lain yang membawa senjata tajam dan panah dan langsung menyerang aparat keamanan di lokasi.
"Ribuan masyarakat dari berbagai macam penjuru dengan membawa sajam dan panah, langsung melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan," terang Dedi. Hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi korban jiwa dari masyarakat sipil.
"Itu belum terkonfirmasi kebenarannya, jadi informasi tersebut masih terus akan dicek oleh Polda Papua," tambahnya.
Aparat kepolisian bersama TNI masih berupaya melakukan pengendalian akibat kerusuhan tersebut. Pihaknya juga menghimbau tokoh-tokoh masyarakat melalui Pemda setempat agar tidak terprovokasi.Ada dugaan sekelompok orang yang memanfaatkan situasi untuk tindakan anarkis lainnya.
