Home Ekonomi Perubahan ICP, Asumsi Makro dan Subsidi Solar ESDM Disetujui

Perubahan ICP, Asumsi Makro dan Subsidi Solar ESDM Disetujui

Jakarta, Gatra.com - Asumsi harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) mengalami beberapa perubahan dari angka yang diusulkan pada Nota Keuangan Menteri Keuangan 16 Agustus lalu. 

Kesimpulan ini dari hasil rapat kerja bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Komisi VII DPR RI yang membahas asumsi makro di sektor energi, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8).

Dalam rapat tersebut, selain perubahan angka ICP ada juga perubahan yang terjadi pada angka subsidi solar. ICP yang diusulkan berada di kisaran US$ 58-US$ 63 per barel, angka tersebut turun dibanding tawaran di nota keuangan RAPBN 2020 sebesar 65 US$/barel.

“Yang membedakan ICP di nota keuangan US%65, hasil raker US$60. Kalau pandangan kami, jika ekonomi global melambat saat ini dan juga dikemukan oleh Menkeu, tentunya ICP untuk capai US$ 65 tidak mudah. Karena ICP US$ 65 menggambarkan harga brent plus minus US$ 70. Ini tantangan besar,” kata Menteri ESDM Ignatius Jonan dalam rapat kerja bersama dengan DPR, Rabu (28/8),

Rapat kerja tersebut juga membahas mengenai target lifting minyak bumi serta subsidi LPD dan listrik.

Lifting minyak bumi ditargetkan sebesar 755 ribu barel per hari (bopd), angka tersebut lebih tinggi dari yang tertera di Nota Keuangan sebesar 734 bopd. Lifting gas bumi ditargetkan 1,19 juta barel setara minyak per hari (boepd), serta alokasi anggaran untuk cost recovery sebesar US$8 miliar- US$10 miliar.

“Untuk subsidi solar ini kita naikkan dari Rp1000 per liter jadi Rp1500 per liter. Lalu ada kenaikan juga untuk volume LPG bersubsidi dari angka 7 juta metrik ton, menjadi 7,5 juta metrik ton. Untuk subsidi listrik tetap di angka Rp62,21 triliun,” kata Jonan.

Berikut data rincian terkait perubahan angka yang disetujui pada rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM.

ICP US$ 58-63 per barel

Lifting Minyak 755 ribu barel per hari

Lifting Gas 1,19 Juta BOEPD

Alokasi Subsidi LPG 7,5 juta Metrik Ton

Subsidi Solar Rp 1.500 per liter

Subsidi Listrik Rp 62,21 triliun

83

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR