Home Internasional Khawatir Prospek Ekonomi AS, Harga Minyak Dunia Turun

Khawatir Prospek Ekonomi AS, Harga Minyak Dunia Turun

Tokyo, Gatra.com - Harga minyak dunia turun pada hari Kamis (29/8) untuk pertama kalinya dalam 3 hari setelah Presiden Bank Sentral, San Francisco Mary Daly, menyuarakan kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Minyak mentah Brent LCOc1 turun 30 sen, atau 0,5%, pada $60,19 per barel pada 02.02 GMT, sementara minyak mentah AS CLc1 turun 15 sen atau 0,3%, pada $ 55,63 per barel. Harga minyak naik sekitar 1,5% di sesi sebelumnya.

Kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat perang perdagangan yang berkecamuk antara AS dan Cina, bersama dengan potensi terpukulnya permintaan minyak, menjaga harga tetap terkendali.

Daly mengatakan pada hari Kamis (29/8) bahwa dia percaya ekonomi AS memiliki momentum "kuat", tetapi ketidakpastian dan perlambatan pertumbuhan global terdampak.

Daly menyampaikan kepada wartawan setelah pidatonya di Wellington, Selandia Baru, mengatakan bahwa dia masih "memantau dan melihat" mengenai perlunya pemotongan suku bunga AS.

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan, pada Senin (26/8) bahwa ia percaya Cina tulus tentang keinginan untuk mencapai kesepakatan perdagangan, tetapi kekhawatiran muncul pada hari Selasa setelah Kementerian Luar Negeri Cina menolak untuk mengonfirmasi panggilan telepon antarkedua negara soal perdagangan.

"Ketegangan perdagangan menggantung seperti awan gelap yang mengancam turunnya harga minyak," kata Analis pasar senior di OANDA, Jeffrey Halley.

Administrasi Informasi Energi (EIA) mengungkapkan bahwa sadar mengabaikan penurunan besar dalam inventaris AS yang turun pekan lalu sebesar 10 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 2,1 juta barel.

Stok bensin AS USOILG = ECI turun 2,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 388.000 barel.

Data EIA menunjukkan bahwa stok destilasi USOILD = ECI yang meliputi diesel dan minyak pemanas, turun 2,1 juta barel dibandingkan ekspektasi untuk kenaikan 918.000 barel.

Managing Partner di Valor Markets, Stephen Innes, mengatakan, penarikan minyak mentah menegaskan bahwa pengurangan pasokan OPEC secara efektif bekerja dengan menipisnya cadangan AS. 

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia, dan produsen lainnya telah menahan pasokan untuk sebagian besar periode sejak 1 Januari 2017. Aliansi tersebut yang dikenal sebagai "OPEC +", pada bulan Juli memperbarui pakta hingga Maret 2020.

Produksi minyak mentah mingguan AS juga naik 200.000 barel per hari ke rekor baru pada 12,5 juta barel per hari dalam sepekan hingga 23 Agustus.

31