Ottawa, Gatra.com - Kanada medeportasi seorang mantan aktivis asal Cina, Yang Wei, yang dianggap mengancam keselamatan publik yakni melakukan serangkaian tindakan kekerasan di negara tersebut.

Dilansir dari BBC, Kamis (29/8), Yang dimukimkan oleh Badan Pengungsian PBB di Kanada selama bertahun-tahun. Tindakan ini diambil setelah Beijing memenjarakannya karena terlibat dalam gerakan prodemokrasi.

Diduga, tindakan pelanggaran yang kerap kali dilakukan Yang disebabkan oleh gangguan kesehatan mental. Para aktivis berpendapat bahwa akan berbahaya apabila Yang dikembalikan ke Cina.

"Mereka [pemerintah Cina] akan menunggunya," ujar seorang aktivis HAM Tiongkok yang berbasis di Kanada, Sheng Xue.

Seorang mantan diplomat Cina, Mseng, juga mengatakan, Yang akan kembali menghadapi kebrutalan dan kurungan isolasi di penjara Cina.

Yang (49), pertama kali menarik perhatian pihak berwenang Tiongkok setelah keterlibatannya dalam aksi demonstrasi Tiananmen 1989.

Menurut keterangan Mseng, Yang yang saat itu masih remaja menyebarkan selebaran bertuliskan seruan untuk melakukan pemberontakan dan menggulingkan kediktatoran. Akibatnya, Yang dipenjarakan selama tiga tahun.

Setelah dibebaskan, ia bergabung dengan partai prodemokrasi. Pada tahun 1999, Yang berhasil lolos dari penangkapan dengan melarikan diri ke Tiongkok.

Sebelumnya, Yang melarikan diri ke Thailand dan akhirnya diberikan tempat tinggal tetap di Kanada pada tahun 2003. Namun menurut laporan kepolisian Toronto, ia melakukan berbagai pelanggaran antara tahun 2006 dan 2010.

Bahkan, Yang sempat menikam sopir bus setidaknya 13 kali dan mengancam seorang salesman dengan pisau daging. Dia ditangkap berulang kali dan dinyatakan oleh pengadilan sebagai penjahat yang berbahaya.

Pengacara dan pendukungnya mengatakan, perilakunya disebabkan oleh gangguan kesehatan mental. Bahkan, banyak laporan psikiatris membuktikan hal ini.