Home Gaya Hidup Pendakian Gunung Slamet via Baturraden Bebas Kantong Plastik

Pendakian Gunung Slamet via Baturraden Bebas Kantong Plastik

Banyumas, Gatra.com - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur bakal meresmikan jalur pendakian Gunung Slamet via Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (31/8). Rute baru tersebut akan dikelola bersama Komunitas pecinta alam Kecamatan Baturraden "Radenpala".

Junior Manajer Bisnis KPH Banyumas Timur, Sugito mengatakan, tak seperti jalur pendakian pada umumnya, pengelola memperketat persyaratan dan aturan penggunaan sampah plastik. Setiap pengguna, diwajibkan menukar kantong plastik dengan kantong "telobag" yang ramah lingkungan.

"Kami canangkan jalur pendakian Gunung Slamet via Baturraden ini zero plastic. Karena itu kami sediakan kantong dari bahan serat ketela pohon yang lebuih mudah terurai. Sudah kami uji coba dalam waktu 1-2 minggu, kantongnya sudah tidak ada," kata Sugito, di Banyumas, Kamis (29/8).

Dia mengatakan, tujuan penggunaan kantong telo ini yaitu untuk memastikan pengunjung atau wisatawan tidak membawa sampah plastik yang sulit terurai. Sebab, tidak semua pendaki berperilaku pendaki sadar lingkungan.

Menurut Sugito, tumpukan sampah sebanyak 12 truk di sepanjang jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan merupakan bukti perilaku buruk para pendaki. Meski telah melalui sistem pengecekan serta denda, mereka tetap membuang sampah di jalur pendakian.

"Sudah kita cek dan diberi denda, tapi masih tetap saja ada yang membuang sampah. Ini kita buktikan di jalur Bambangan.

Adapun pembukaan rute ini digelar bersamaan dengan even pendakian ritual 1 Sura, di kawasan Kebun Raya Baturraden. Tradisi tersebut tetap dilaksanakan, meskipun status Gunung Slamet masih Waspada.

"Setelah peresmian jalur, nanti peserta pendakian 1 Sura naik ke pos 1 Kaliandra, karena tidak boleh mendekati kawah dari jarak 2 kilometer," ucapnya. 

Ketua Komunitas pecinta alam Kecamatan Baturraden "Radenpala", Irma Anggraeni mengatakan, jalur alternatif pendakian Gunung Slamet via Baturraden ini sudah lama diperkenalkan. Namun, setelah melalui sejumlah pembicaraan, pihaknya bersama KPH Banyumas Timur akan mengelola jalur pendakian ini.

"Jalur pendakian ini punya ciri khas tersendiri. Selain vegetasi hutan yang masih rapat terjaga, para pendaki akan menemukan sensasi berwisata ekstrem saat melintas jalur tersebut," ujarnya.

Dia mengatakan, komunitas Radenpala menyediakan jasa pemandu sampai perlengkapan pendakian. Sehingga, para pendaki tidak perlu kebingungan mencari teman dan tempat menginap. Mereka juga siap melayani untuk mempermudah akomodasi hingga transportasinya.

1177