Home Ekonomi Resesi Amerika Pengaruhi Ekonomi Indonesia Melalui 2 Cara

Resesi Amerika Pengaruhi Ekonomi Indonesia Melalui 2 Cara

Jakarta, Gatra.com - Perekonomian Amerika Serikat (AS) dilaporkan tengah rentan mengalami resesi. Hal itu berdampak  terhadap perekonomian Indonesia. Bila terjadi resesi,  menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, transmisi resesi dari AS ke Indonesia akan melalui dua jalur.

Pertama, melalui pasar keuangan. Jalur ini yang paling cepat untuk dipengaruhi. Dengan semakin terintegrasinya pasar saham dan surat utang Indonesia dengan pasar global,  transmisi resesi lebih mudah menjalar dibandingkan saat krisis ekonomi di Asia pada 1998. Apalagi, banyak korporasi yang menerbitkan global bond.

“Beberapa tahun terakhir, porsi asing di surat utang pemerintah (SUN) melebihi 46%. Ini juga berisiko  pada stabilitas moneter,” ujarnya saat dihubungi  Gatra.com, Kamis (29/8). Risiko yang dimaksud ialah kepanikan investor  sehingga keluar dari negara berkembang.

“Inilah yang memicu jatuhnya nilai tukar rupiah dan anjloknya IHSG (indeks harga saham gabungan). Kondisi ini juga berpotensi menaikkan kembali suku bunga acuan BI untuk tahan arus modal keluar yang diharapkan tidak terjadi,” kata Bhima.

Kedua, melalui jalur transmisi yang lebih lambat di sektor perdagangan.  Bhima  memperkirakan akan terjadi penurunan secara drastis. Khususnya pada ekspor seperti Singapura dan Vietnam.

“Jadi, ini disebabkan porsi ekspor terhadap PDB Indonesia hanya 17,6%. Singapura porsi ekspornya 176,4% dan Vietnam 95,4%. Ada lagi sampai memengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi. Ya, mungkin akan slowdown di bawah 5% kalau sampai ada resesi di AS.”  

Dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat serta rentannya resesi ekonomi AS. Bhima  memperkirakan,  perekonomian Indonesia tidak akan mencapai target pertumbuhan ekonomi 2020, yaitu 5,3%. “Tampaknya, mustahil tercapai,” ucapnya.

341