Palembang, Gatra.com - Dalam pembacaan pledoi atau pembelaan pada sidang lanjutan di Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Prada DP mengaku tidak berniat membunuh hingga memutilasi kekasihnya, Vera Oktaria. Karena itu, ia meminta keringanan hukum kepada menjelis hakim. Dalam pledoi yang diungkapkan secara lisan tersebut, Prada DP mengaku membunuh Vera karena kesal lantaran pengakuan Vera yang telah hamil dua bulan.

"Saya tidak ada rencana sedikitpun membunuh Vera. Saya benar-benar khilaf melakukan pembunuhan," akuinya sembari berlinang air mata dalam persidangan, Kamis (29/8).

Dalam pledoinya, Prada DP memberikan beberapa argumen sebagai pertimbangan hakim guna memberikan keringanan hukuman terhadap dirinya, yakni tidak pernah melakukan tindakan kejahatan sebelumnya dan sidang tersebut merupakan sidang hukum perdana yang dijalaninnya.

Prada DP mengaku, lari dari pendidikan TNI bukan bertujuan untuk membunuh Vera melainkan karena tidak ingin ikut seleksi tim Komando. "Nama saya masuk dalam seleksi tim komando, saya tidak ingin masuk komando. Saya meninggalkan pendidikan bukan ingin membunuh Vera tetapi karena saya takut masuk tim komando," akuinya seraya mengaku menyesali perbuatannya. "Saya menyesal yang mulia. Saya mau memohon maaf kepada ibu dan keluarga Vera yang mulia. Mohon dipertimbangkan keringanan hukuman yang mulia," ungkap Prada DP.

Kuasa Hukum Prada DP, Serka CHK Reza Pahlevi menyebutkan jika unsur pembunuhan yang dilakukan terdakwa tidak terpenuhi. Dalam keterangannya, unsur pembunuhan tidak terpenuhi karena korban dan terdakwa terlibat pertengkaran terlebih dahulu terkait masalah pribadi mereka.

Reporter: Karerek