Home Ekonomi Lewat Buku Ini, Indonesia Lebih Waspada Terhadap Bencana

Lewat Buku Ini, Indonesia Lebih Waspada Terhadap Bencana

Jakarta, Gatra.com - Buku Asia-Pacific Disaster Report 2019: The Disaster Riskspace Across Asia Pasific diyakini akan membantu Indonesia dalam memperkuat perencanaan pembangunan ketahanan terhadap bencana dan iklim.

“Buku laporan UN ESCAP ini menjadi dokumen yang relevan bagi kami Pemerintah Indonesia dan mungkin bagi negara lainnya di wilayah Asia-Pasifik. Sebagai bahan masukan dalam memperkuat perencanaan pembangunan ketahanan terhadap bencana dan iklim,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Jumat (30/8).

Menurutnya, Indonesia rentan terkena bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat frekuensinya dan meluas cakupan wilayahnya. Pada 2016 saja, Indonesia menderita kerugian ekonomi lebih dari Rp7 triliun akibat dampak kejadian bencana geologi dan hidrometeorologi. Nilai tersebut setara dengan 0,08% dari PDB Indonesia.

Pada tahun berikutnya, kejadian bencana masih menimbulkan dampak kerugian ekonomi yang mencapai hampir Rp4,7 triliun atau 0,05% dari PDB.

Pemerintah Indonesia menyadari masih terdapat banyak pekerjaan yang harus dilakukan tahun mendatang untuk mencapai target mengurangi kerugian ekonomi akibat bencana pada 2024.

“Untuk itu, pembangunan lingkungan hidup dan penguatan ketahanan bencana dan perubahan iklim menjadi satu dari tujuh agenda pembangunan nasional 2020-2024. Hal tersebut bisa kita pelajari dari buku itu,” katanya.

Kementerian PPN/Bappenas sendiri menyelenggarakan peluncuran buku “Asia-Pacific Disaster Report 2019: The Disaster Riskspace Across Asia Pasific” atas permintaan Sekretaris Eksekutif United Nations Economic and Social Commission of Asia and Pacific (UN-ESCAP).

Indonesia terpilih sebagai negara pertama yang mensosialisasikan buku laporan dua tahunan tentang kebencanaan di wilayah Asia Pasifik pada 2019 ini, setelah sebelumnya diluncurkan secara resmi oleh UN-ESCAP pada Kamis (22/8) lalu di Bangkok, Thailand. Pemilihan Indonesia didasarkan pada situasi terakhir kebencanaan di Indonesia, yakni meningkatnya kecenderungan rangkaian bencana di Tanah Air.

 

 

98