Home Politik Warga Jabar Tak Rela Papua Ikuti Jejak Timor Leste

Warga Jabar Tak Rela Papua Ikuti Jejak Timor Leste

Bandung, Gatra.com - Warga Jawa Barat tidak rela Papua mengikuti jejak Timor Leste yang berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itu tampak dari aksi damai yang dilakukan puluhan warga dari Aliansi Padjadjaran Jabar di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (31/8).

Dalam aksinya, massa tampak mengibarkan bendera merah putih di udara. Mereka berharap pemerintah dapat tegas dalam mewujudkan iklim kondusif dari Sabang dari Merauke.

Warga Jawa Barat asal Papua, Yesaya Uas mengatakan, pihaknya tidak rela bila Papua lepas dari NKRI. "Karena Papua adalah bagian dari NKRI oleh karena itu kami tidak rela nasib Papua seperti Timor-timor. Cukup Timor-timor yang terlepas dari NKRI," ujar Yesaya di sela aksi.

Baca Juga: Polri Bantah Adanya Bentrokan Warga Pendatang dan Asli Papua

Berkaca dari pisahnya Timor Leste dari pangkuan Ibu Pertiwi 2002 silam, dia tidak ingin ada provinsi lain yang lepas di Indonesia. Kala itu, lanjut dia, pemerintah pun telah memperjuangkan Timor Leste namun tetap kehilangan. 

"Maka sekarang kami aliansi Padjadjaran Jabar tidak rela Papua apabila ditunggangi oleh oknum oknum luar supaya bisa terlepas," katanya.

Aksi solidaritas, dia katakan, berawal dari kondisi Pupua yang belakangan ini mencekam. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah pusat tidak tinggal diam tapi harus memberikan tindakan tegas.

"Kalau tidak tegas ya maka selamat tinggal, kami tidak mau merelakan Papua," katanya.

Baca Juga: Tokoh Muda Papua Minta Pasukan TNI Ditarik

Lebih lanjut, Yesaya mengimbau kepada warga Papua untuk menghentikan kekerasan yang terjadi di kampung halamannya. Terlebih, lanjut dia, jangan mudah terpengaruh oleh provokasi dari pihak yang memiliki hasrat memisahkan Papua dari NKRI.

"Karena saudara-saudara di sana bukan kuda yang harus ditunggangi oleh oknum-oknum yang mau memisahkan dari NKRI," katanya.

Sebagai warga Jabar asal Papua, Yesaya pun mengaku sejauh ini merasa kerasan berada di luar tanah kelahirannya. Contohnya di Jabar sendiri, di mana Yesaya dapat berbaur dengan pribumi tanpa pernah merasaka tindakan yang kurang baik.

"Selama di Jabar ini kami aman, jangan sampai di luar sana meninggalkan tindakan-tindaka lyang kurang baik. Keadaan harus damai dari Sabang sampai Merauke," tutup dia. 

450