Home Politik Tahun 2030, Puncak Keterwakilan Perempuan di Parlemen

Tahun 2030, Puncak Keterwakilan Perempuan di Parlemen

Jakarta,Gatra.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan menuturkan, Indonesia merupakan bagian dari 10 negara yang menjadi pionir kesetaraan gender. Gender Equality Planet 50:50 memprediksi, tahun 2030 nanti, jumlah keterwakilan perempuan di parlemen akan mencapai 50%.

"Negara kita jadi 1 dari 10 negara Gender Equality Planet 50:50 tahun 2030. Negara kita mampu jadi Pionir kesetaraan gender. Atas kerja sama kita, 2030 kita bisa mewujudkan gender equality planet 50:50," ujar Abhan dihadapan 511 Srikandi Pengawas Pemilu di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8).

Seperti diketahui, melalui Gender Equality Planet 50:50, PBB mengampanyekan visi dan misi untuk menyetarakan perempuan. Tujuannya, terdapat hak yang sama antara perempuan dan laki-laki di semua aspek kehidupan. Tanpa mengurangi norma dan kodrat sebagai perempuan. Pencapaiannya akan terwujud pada 2030.

Abhan juga memaparkan, masih banyak pekerjaan rumah terkait hegemoni patriarkis di Indonesia, agar dapat mewujudkan kesetaraan tersebut.

"Di negeri ini hegemoni patriarkis masih berjalan. Tapi pelan-pelan perempuan mulai berkiprah, menorehkan prestasi membanggakan. Dengan perjuangannya, perempuan bisa memperoleh kesetaraan dan keadilan," kata Abhan.

Ia juga mengajak seluruh perempuan yang terlibat dalam politik untuk bisa berjuang atas nama perempuan. Kemudian, ia membantah tuduhan bahwa perempuan adalah patron dari dinasti politik laki-laki.

"Independensi partisipasi perempuan dipertanyakan, dikaitkan dengan dinasti dan patron politik. Maka harus dibuktikan, partisipasi perempuan adalah untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan,"katanya.

 

203