Home Gaya Hidup Wisata Bukit Menoreh, Bukan Hanya Borobudur

Wisata Bukit Menoreh, Bukan Hanya Borobudur

MagelangGatra.com - Pemerintah menjadikan Candi Borobudur sebagai kawasan prioritas pengembagan pariwisata nasional. Disiapkan agar menjadi destinasi popular bagi wisatawan dunia, selain Bali.

Agak gamang memang jika melihat kemajuan Borobudur sebagai lokasi tujuan wisata saat ini. Jika dibandingkan dengan sesama situs warisan dunia lainnya, Angkor Wat, Borobudur ketinggalan jauh.

Jumlah kunjungan ke Angkor Wat, rata-rata 2,6 juta wisatawan luar negeri setiap tahun. Timpang 10 kali lipat dibandingkan Borobudur yang hanya 250 ribu orang per tahun.

Kendalanya antara lain, akses penerbangan internasioal ke Bandara Siam Reap (Kamboja), lebih mudah. Sedangkan ke Borobudur, bandara internasional terdekat adalah Adi Sucipto di Yogyakarta, yang hanya mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun.

Tidak berlebihan kemudian Presiden Joko Widodo mendesak percepatan pengembangan kawasan wisata Borobudur. Salah satunya membangun Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo.

Terminal 3 Bandara Internasional Yogyakarta disebut-sebut mampu menampung 20 juta penumpang setiap tahun. Memiliki luas 219 ribu meter persegi, terminal ini ditargetkan selesai dan mulai beroperasi akhir Desember 2019.

Hal lainnya yang perlu dilakukan untuk mengungkit jumlah kunjungan turis luar negeri adalah promosi. Promosi Borobudur di luar negeri dinilai kurang masif, sehingga ‘masih gelap’ dalam jangkauan radar para pemburu wisata.

Contoh paling sepele, banyak wisatawan yang masih sering keliru menganggap Borobudur berada di Yogyakarta. Sama seperti orang luar negeri sering mengenal Indonesia bagian dari Bali.

Kemudian muncul pertanyaan, apa yang bisa ditawarkan Borobudur menghadapi pengembangan wisata selain menikmati candi. Seperti Bali yang banyak menawarkan atraksi dan destinasi wisata selain spot pantai.

Hal itu sudah sejak lama dipikirkan oleh para penggiat wisata Borobudur. Menjadikan candi sebagai magnet utama dan menyiapkan banyak lokasi menarik lainnya sebagai alasan wisatawan tinggal berlama-lama.

Sekitar 1 kilometer ke timur dari Hotel Plataran Haritage, tempat Presiden Joko Widodo menginap kemarin sedikitnya ada 2 lokasi wisata menarik. Bukit Rhema Gereja Ayam dan Punthuk Setumbu.

Melalui jalan desa yang teduh dan berkelok-kelok, Bukit Rhema menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dari Borobudur. Terletak di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, pengunjung harus mendaki bukti untuk sampai ke Gereja Ayam.

Meski menanjak, trek yang dilalui tidak begitu berat. Terhitung masih bisa ditoleransi untuk fisik kalian yang malas olahraga atau sama sekali belum pernah hiking.

Saat musim kemarau seperti sekarang, trek tanah dari parkiran menuju loket masuk Gereja Ayam menjadi berdebu. Jalanan juga dipenuhi guguran daun bambu dan jati.

Lokasi lainnya, Punthuk Setumbu di Desa Karangrejo tidak kalah asyik. Dianggap sebagai tempat terbaik menyaksikan sunrise dengan latar Gunung Merapi dan Merbabu. Bayangan Candi Borobudur juga terlihat dari tempat ini.

Dianjurkan tiba di kaki bukit sebelum pukul 05.00 agar tidak gelo ketinggalan kesempatan menyaksikan matahari terbit. Sebab untuk mencapai puncak bukit, dibutuhkan waktu sekitar 15 menit melalui jalan yang menanjak.

Bukit Menoreh yang memagari kawasan Candi Borobudur sebenarnya menawarkan banyak potensi wisata yang belum digarap serius. Kebanyakan berupa jalur wisata mendaki bukti yang menawarkan pemandangan indah.

Diharapkan pengembangan kawasan wisata Candi Borobudur juga mengarah ke daerah di sekitarnya. Sehingga nantinya wisatawan manca negara mengenal Borobudur tidak hanya sekedar candi.

1057