Home Politik Jaksa-Polisi Sebaiknya Optimalkan Institusi Masing-masing

Jaksa-Polisi Sebaiknya Optimalkan Institusi Masing-masing

Jakarta, Gatra.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia, yang juga  pengamat politik, Ray Rangkuti, menyarankan kepada para calon pimpinan (capim) KPK yang lolos untuk kembali ke institusinya masing-masing. Tujuannya, tidak lain adalah untuk mengoptimalkan pemberantasan korupsi di sana.

"Jauh lebih baik justru polisi dan jaksa dioptimalkan untuk melakukan pemberantasan di institusi masing-masing, membangun wajah polisi atau korps kepolisian dalam konteks pemberantasan korupsi," kata Ray dalam diskusi bersama Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), di kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (1/8).

Menurutnya, orang-orang yang mendaftar sebagai capim KPK  mempunyai kesadaran tersendiri untuk memberantas korupsi yang  merajalela di Indonesia. Kedua lembaga itu pun  tidak lepas dari kasus korupsi.  

Jika keputusan untuk mengangkat capim KPK, ujar Ray,  yang dikhawatirkan adalah profesionalitas mereka yang berasal dari dua institusi penegak hukum itu. "Apakah nantinya, jika ada pejabat dari kejaksaan atau kepolisian, mereka dapat tetap netral atau tidak. "Yang jadi kehawatiran di sini, mereka itu bisa profesional atau tidak. Kalau ada pemimpin kejaksaan atau kepolisian tertangkap tangan KPK, merek bisa adil atau tidak,"  katanya.

Saat ini, terdapat empat orang capim KPK yang berasal dari Polri dan tiga orang dari kejaksaan. Empat orang itu  adalah Irjen Pol. Antam Novambar, Brigjen Pol. Bambang Sri Herwanto,  Firli Bahuri, Brigjen Pol. Sri Handayani.  Adapun tiga orang yang berasal dari kejaksaan  yaitu Sugeng Purnomo, Johanis Tanak, dan Jasman Panjaitan.

232