Home Gaya Hidup 21 Agustus Diusulkan Hari Buku Palembang

21 Agustus Diusulkan Hari Buku Palembang

 

 

Palembang, Gatra.com - Sejumlah penggiat literasi Palembang mengusulkan tanggal 21 Agustus menjadi sebagai hari Buku Palembang. Duta Baca Sumsel, Firman Freaddy Busroh mengungkapkan, usulan hari buku Palembang tersebut sebagai upaya meningkatkan daya baca masyarakat Palembang. Tanggal tersebut merupakan sejarah tercetaknya al-quran pertama di Palembang yang terjadi pada tahun 1448 oleh Kemas Muhammad Azhari,

“Kita usulkan 21 Agustus sebagai hari buku Palembang. Karena pada tanggal tersebut memiliki sejarah yang kuat tentang Palembang,” ungkapnya usai mengisi kegiatan pada pekan pusataka Palembang II di Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Minggu (1/9).

Al-quran yang tercetak pada tahun 1448 memiliki pengetahuan literasi dan teknologi belum secanggih saat ini. Hal ini menunjukkan jika Kemas Muhammad Azhari memiliki pengetahun yang luas untuk bagaimana mengembangkan literasi di Palembang,

"Palembang sebagai Venisia dari Timur harus kita kenalkan jika memiliki sejarah literasi yang tinggi dikancah dunia," ujarnya.

Menurut Firman, upaya ini sebagai bentuk mengenalkan Palembang bukan hanya sebagai kota olahraga saja tetapi sebagai kota literasi yang tinggi. Adapun, literasi yang difokuskan yakni literasi tulisan manuskrif. Beberapa manuskrif yang masih disimpan oleh tokoh masyarakat untuk dilestarikan dan mendapatkan dukungan pemerintah.

“Indonesia memiliki hari buku internasional, hari buku nasiona, lalu kenapa tidak ada hari buku Palembang. Komunitas literasi di Palembang cukup banyak namun masih berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya.

Dia menilai, literasi masyarakat Kota Palembang sudah cukup tinggi, namun daya literasinya yang masih rendah. Usulan 21 Agustus sebagai hari buku Palembang sebagai langkah awal meningkatkan daya baca Palembang lebih baik, “Dengan adanya hari buku, mudah-mudahan literasi lebih baik," terangnya.

 

 

Reporter: Karerek

 

260