Home Politik Anggota DPRD NTB Dilantik, Aksi IMM Mataram Berujung Ricuh

Anggota DPRD NTB Dilantik, Aksi IMM Mataram Berujung Ricuh

Mataram, Gatra.com-Pelantikan 65 orang anggota DPRD NTB masa bhakti 2019-2024 hasil Pemilihan Legislatif April 2019 berujung ricuh, pada Senin (2/9). Kericuhan dipicu tindakan pengeroyokan yang dilakukan Pengamanan dalam (Pamdal) DPRD NTB kepada salah seorang peserta aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Mataram (IMMM).

Dalam aksinya itu, pengunjuk rasa dari kalangan mahasiswa ingin menerobos masuk acara. Namun ditahan oleh Pamdal dan aparat kepolisian di pintu pagar masuk gedung DPRD. Para petugas tidak memberikan izin kepada para mahasiswa masuk karena akan mengganggu jalannya upacara pelantikan.

Salah seorang peserta aksi Aldi Dinata kepada wartawan menjelasdkan, keributan tersebut bermula saat mahasiswa berpindah tempat orasi dari gerbang selatan ke gerbang utara. Namun seketika itu Pamdal DPRD NTB mengejar salah satu massa aksi yang hendak menuju gerbang utara.

"Berikutnya rekan kami langsung dikeroyok, diinjak dan dipukul, sehingga terluka parah. Kepalanya bocor akibat pemukulan tersebut. [Ini] membuat kericuhan semakin meluas. Aksi saling dorong dan baku hantam terjadi,” ujar Aldi.

Tidak terima atas aksi pengeroyokan tersebut, para peserta aksi bergegas menuju Polres Mataram. Mereka membuat laporan perihal kebrutalan para petugas pamdal DPRD NTB tersebut.

"Kita juga membawa bukti rekaman video saat terjadi aksi pemukulan oleh Pamdal,” ucap Aldi.

Aksi yang dilakukan IMM Mataram tersebut, menuntut DPRD NTB menyelesaikan persoalan daerah yang paling prioritas seperti ilegal logging atau pembabatan hutan lindung di Pulau Sumbawa, agraria, serta pembangunan infrastruktur daerah yang belum maksimal seperti jalan dan lainnya.

“Kita juga mengingatkan agar DPRD NTB menggunakan hak pengawas dalam mengawasi proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Lombok Utara," katanya, 

 

341