Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani mengatakan, ada dua hal yang menjadi penghambat berkembangnya industri tekstil dan dan produk tekstil (TPT) Indonesia. Dua hal itu ialah rendahnya penyerapan pasar di sektor TPT dan kebijakan safeguard bagi industri tekstil.

"Tantangannya masih banyak ya untuk TPT kita ini. Mulai dari penyerapan pasar yang masih sedikit sampai kebijakan safeguard yang masih lemah, yang melindungi pelaku industri dalam negeri," kata Shinta saat ditemui di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/9).

Karenanya, untuk meningkatkan perkembangan TPT, Kadin berusaha membantu para pengusaha tekstil, yang bergerak di bidang produksi hingga distributor. Bantuan itu, kata Shinta adalah fasilitas yang diberikan Kadin untuk menyamakan agenda di kalangan asosiasi dan pelaku dalam negeri. Nantinya akan tercipta sinergitas diantara pelaku industri tekstil di Indonesia.

Selain itu, Kadin juga akan menyuarakan agenda penguatan industri TPT dalam negeri kepada pemangku kebijakan. Dalam hal ini merupakan beberapa kementerian terkait, seperti Kemenperin, Kemendag, Kemenko, maupun Kemenkeu. Komunitas internasional ditujukan untuk meningkatkan ekspor TPT Indonesia. 

"Nah, kita juga akan ikut mendorong optimalisasi penggunaan bahan baku nasional di kalangan pelaku industri. Jadi akan mengurangi impor," imbuh dia.