Home Internasional Iran Ancam Cabut Komitmen Pakta Nuklir

Iran Ancam Cabut Komitmen Pakta Nuklir

Dubai, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zari mengancam akan mencabut komitmennya terhadap kesepakatan pakta nuklir yang ditetapkan pada 2015 lalu.

Hal itu akan dilakukan jika pihak Eropa gagal melindungi ekonomi Teheran dari sanksi yang diberlakukan kembali oleh Amerika Serikat setelah sebelumnya paman sam keluar dari perjanjian tersebut. 

"Tidak ada artinya untuk melanjutkan komitmen sepihak pada kesepakatan itu jika kita tidak menikmati manfaatnya seperti yang dijanjikan oleh pihak-pihak Eropa dari kesepakatan itu," ujar Zarif. 

Seperti dilansir Reuters, Senin (2/9), Iran telah menyatakan akan melanggar batas kesepakatan pada kegiatan nuklirnya satu per satu. Teheran telah mengancam untuk mengambil langkah lebih lanjut pada 6 September nanti, antara lain memperbanyak produksi uranium hingga 20% dan memulai kembali sentrifugal mothballed, mesin yang memurnikan uranium. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi mengungkapkan hal serupa. Dia menyatakan bahwa eheran siap untuk mengambil langkah lebih jauh sebagai bentuk pengabaian komitmen pakta nuklir. 

"Langkah ketiga telah dirancang dan akan lebih besar dari langkah pertama dan kedua untuk menciptakan keseimbangan antara hak-hak Iran dan komitmen untuk JCPOA," katanya dikutip dari kantor berita negara, IRNA. 

Kendati demikian, sebelumnya Iran menekankan bahwa langkah-langkah ini dapat dikembalikan jika para penandatangan pakta Eropa memenuhi kewajiban mereka.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump keluar dari perjanjian antara Iran dan enam negara lain yang bertujuan untuk menekan program nuklir Teheran pada tahun lalu. Saat ini, Washington telah menerapkan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Iran.

Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei menjelaskan, pandangan Iran dan Perancis tentang kesepakatan itu telah menemui titik terang. Apalagi setelah adanya hubungan melalui panggilan telepon antara Presiden Iran, Hassan Rouhani dan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.

Untungnya poin pandangan menjadi lebih dekat pada banyak hal dan sekarang diskusi teknis sedang diadakan tentang cara-cara untuk melaksanakan komitmen Eropa (dalam kesepakatan nuklir), ungkapnya. 

146