Home Internasional Koalisi Arab Serang Penjara Yaman, 100 Lebih Tahanan Tewas

Koalisi Arab Serang Penjara Yaman, 100 Lebih Tahanan Tewas

Dhamar, Gatra.com -- Petugas Bulan Sabit Merah Yaman mengevakuasi 100 jenazah lebih dari komplek penjara yang hancur akibat serangan koalisi militer pimpinan Arab Saudi. Petugas memasukan jenazah di kantong mayat, sementara buldoser dan alat berat lainnya menyisir puing reruntuhan untuk menemukan mayat lain sebelum terjadi pembusukan. Penjara yang hancur itu di Dhamar, Yaman barat daya. Demikian Reuters.com, 3 September 2019.

"Saya berada di sebelah jendela, ketika saya mendengar pesawat terbang, dan kemudian terjadi pengeboman. Saya pingsan dan ketika terbangun, jendela dan dinding berada di atas punggung saya," kata salah satu korban yang dirawat di bangsal rumah sakit di Dhamar, Assem Mohammed Ismail.

Jumlah pasti korban tewas belum diketahui, tetapi Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Yaman mengatakan setelah mendatangi lokasi komplek dan rumah sakit, setidaknya lebih dari 100 orang tewas akibat kejadian tersebut. Seorang juru bicara ICRC mengatakan petugas membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengetahui berapa banyak korban tewas.

Koalisi Muslim Sunni, mengatakan pihaknya menghancurkan sebuah situs yang menyimpan drone dan rudal di Dhamar. Hal tersebut membuat aliansi militer mengambil langkah untuk melindungi warga sipil dalam serangan itu, dan serangan itu disebut masih sesuai dengan hukum internasional.

Selama empat tahun terakhir, koalisi yang dipimpin Saudi mendapat kecaman keras dari kelompok-kelompok hak asasi internasional. Kecaman tersebut datang, setelah serangan udara yang dilakukan menewaskan puluhan warga sipil di daerah perumahan, di pasar, pemakaman, dan bahkan pernikahan.

Kantor Tinggi Komisi Hak Asasi Manusia Yaman mengatakan, 52 tahanan tewas, dan 68 hilang. Kementerian kesehatan yang dikontrol Houthi mengatakan 60 mayat ditarik dari puing-puing. Menurut catatan penjara tersebut menampung 170 tahanan.

Aliansi yang didukung Barat tersebut melakukan intervensi di Yaman sejak Maret 2015 untuk memerangi Houthi, setelah mereka menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional di ibukota, Sanaa, pada akhir 2014.

Gerakan yang mengendalikan sebagian besar pusat populasi Yaman itu, telah meningkatkan serangan rudal lintas-perbatasan dan pesawat tak berawak ke Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir. Aliansi yang dipimpin Saudi telah menanggapi dengan serangan di daerah Houthi.

134