Jakarta, Gatra.com- Anggota Komisi III DPR Arsul Sani berharap, panitia seleksi (pansel) dapat memilih Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara profesional. 

Menurutnya, terdapat  tiga hal yg akan menjadi fokus Komisi III. Pertama mengenai integritas, agar rekam jejak Capim KPK dapat terlihat. Kedua, kompetensi yang menyangkut penguasaan hukum pidana materiil maupun hukum pudana formil. Ketiga seputar kepemimpinan atau leadership. 

"Terkait dengan tindak pidana korupsi maupun TPPU [Tindak Pidana Pencucian Uang] karena itu yang menjadi kompetensi absolutnya KPK. Kami ingin nanti 5 capim KPK atau pimpinan yang terpilih itu benar-benar orang yang kuat, chief and command. Bukan chief in commanded, bukan para kepala yang diperintah, tetapi kepala yang memerintah,"ujarnya sebelum mengikuti Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (3/9).

Terkait beberapa nama capim yang dinilai bermasalah dan kurang berintegritas, menurut Asrul hal tersebut masih perlu pembuktian. Jangan hanya karena persepsi, kemudian mengambil keputusan. 

"Pertama Komisi III saya kira, kalau dalam agama itu menganut prinsip husnuzon, tidak boleh menghakimi. Karena itulah kami juga perlu masukan dari masyarakat sipil, tetapi masukannya itu harus konkret. Posisi Komisi III saya kira ya tidak alergi dengan capim dari institusi manapun," ucap Asrul.