Jakarta, Gatra.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku prihatin atas terjadinya kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, KM 90. Menhub akan mengevaluasi kondisi jalur Tol Cipularang KM 90 yang acap kali terjadi kecelakaan.
"Karena yang sering terjadi (kecelakaan) kan di KM 90 ini," ucapnya usai bertemu MenkoPolhuKam Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).
Menhub mengatakan akan menugaskan Dirjen Perhubunban Darat Budi Setiadji dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengkaji postur jalan.
"Selain hal-hal sudah terlihat kasat mata. Yang tidak taat aturan, dan sebagainya," katanya.
Menurut Menhub, ada dua masalah yang menyebabkan seringnya kecelakaan beruntun di Tol Cipularang ini, pertama adalah masalah disiplin dan ketaatan terhadap batas kecepatan, dan kedua adalah permasalahan over kapasitas yang sering kali ditemukan di kendaraan.
Nantinya, kata Menhub, hasil dari evaluasi akan melibatkan stakeholder terkait dan akan menentukan jenis perlakuan apa yang paling cocok untuk diterapkan di Tol Cipularang, agar tak lagi terulang kejadian yang sama.
"Yang satu pasti kita ada satu rekomendasi terhadap cara berkendaraan yang lebih baik. standar itu sudah ada, tapi kita akan sampaikan. Yang kedua, kalah ternyata ada satu alignment atau flow, yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah dalam konstruksi jalan pada umumnya. Kita minta Jasamarga untuk lakukan perbaikan," katanya.
Terkait perbaikan, Budi menyebut akan ada evaluasi terkait konstruksi di jalan Tol tersebut, serta penambahan atribusi dan pengamanan agar pengemudi lebih waspada.
"Paling tidak, kita akan minta kepada Jasamarga untuk memberikan suatu warning di tempat itu dengan lampu, dengan mungkin ada petugas yang aktif memberikan perhatian, mungkin juga atau dengan segala sesuatu, sehingga tempat yang legendaris atau selalu terjadi di situ bisa terselesaikan dengan baik," tandasnya.
Sebagai informasi, Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Tol Cipularang melibatkan sedikitnya 10 kendaraan di KM 91+400, Plered, Purwakarta dan menyebabkan 9 korban meninggal dunia dan puluhan luka-luka, pada Senin siang (2/9).
