Home Ekonomi Wisman Dicuekin, Warga Diminta Pakai Bahasa 'Tarzan'

Wisman Dicuekin, Warga Diminta Pakai Bahasa 'Tarzan'

Gunungkidul, Gatra.com - Terbatasnya komunikasi dari warga lokal menjadi salah satu faktor sedikitnya wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul. Pemerintah setempat pun mengimbau warganya belajar dan menyapa turis dari luar negeri dengan bahasa sebisanya. 
 
Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi menyebut masyarakat dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) jarang menyapa wisatawan mancanegara. Padahal komunikasi itu sangat penting untuk memberi informasi menu wisata. 
 
"Iya, masih jarang wisman diajak komunikasi. Padahal itu penting untuk memberikan informasi budaya, kuliner, rute perjalanan. Jadi kalau tidak bisa kita komunikasikan, mereka tidak akan tahu," kata Immawan saat ditemui di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari, Gunungkidul, Selasa (3/9). 
 
Immawan pun mengimbau, warga memakai bahasa sesuai kemampuan jika tidak bisa berbahasa Inggris  "Tinggalkan tata bahasa kalau kesulitan. Bahasa Inggris 'Tarzan' lebih baik daripada kita tidak komunikasi," kata dia menyebut sosok dalam cerita yang hidup di hutan dan berbahasa semampunya itu, termasuk dengan gerakan tangan..
 
Immawan mencontohkan minimnya komunikasi warga ke turis itu terjadi saat ajang seni budaya di Pantai Baron belum lama ini. Menurutnya, sedikitnya dua wisman dari Jerman yang tak disapa atau dicuekin oleh warga. "Saya kira jumlah wisatawan asing ke Gunungkidul belum cukup menggembirakan. Padahal mereka senang dengan tampilan seni tradisional," ucapnya.
 
Selain itu, Pemkab Gunungkidul juga berkoordinasi dengan sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta untuk mengajar personel pokdarwis di Gunungkidul. "Ini tinggal eksekusi saja," katanya.
 
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan, pada 2017 jumlah wisman ke Gunungkidul 21 ribu orang. Jumlah ini meningkat menjadi 23 ribu pada 2018. "Tahun ini kami harap bisa meningkat menjadi lebih dari 25 ribu orang. Paling banyak wisatawan dari Asia Tenggara yang biasa datang," ucapnya.
 
Pemkab juga berupaya menarik wisman dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mempromosikan destinasi Gunungkidul ke luar negeri. Langkah ini wujud kerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY dan Kementerian Pariwisata.
124