Tunis, Gatra.com - Para pendukung kandidat presiden Tunisia yang dipenjara, Nabil Karoui menggelar unjuk rasa. Mereka menuntut kebebasan Karoui agar dapat mengikuti kampanye untuk pemilihan umum di negara tersebut, pada 15 September mendatang.
Hari ini, Selasa (3/9), hakim memutuskan apakah akan memberikan kebebasan kepada Karoui, sambil menunggu penyelidikan lanjutan atas dakwaan pencucian uang dan pelanggaran pajak yang dituduhkan kepadanya.
Puluhan pendukung Karoui melakukan unjuk rasa di luar pengadilan di ibu kota Tunis, tempat persidangan tertutup Karoui digelar. AP News melaporkan, massa berteriak "Bebaskan dia!" Para pendukungnya mencurigai, dakwaan terhadap Karoui bermotif politis karena ia ditangkap tepat sebelum pemilihan dimulai.
Baca Juga: PM Tunisia Chahed Mencalonkan Diri Dalam Pemilihan Presiden Bulan Depan
Pengusaha media itu dianggap memimpin nominasi putaran pertama pemilihan presiden, yang diikuti 26 kandidat. Komisi pemilihan umum Tunisia mengatakan Karoui dapat tetap menjadi kandidat presiden selama ia belum divonis. Ini pertama kalinya Tunisia menggelar pemilihan umum, sejak presiden terpilih mereka meninggal dunia pada bulan lalu.
Sebelumnya pengusaha yang dikenal sebagai pendiri saluran televisi swasta ini didakwa melakukan pencucian uang pada awal Juli, tak lama setelah menyatakan niatnya untuk menjadi calon presiden Tunisia, seperti dilansir AlJazeera.
Pria berusia 56 tahun ini adalah salah satu penantang utama yang bertarung dalam pemilihan umum Tunisia pada 15 September mendatang, setelah kematian mantan presiden Tunisia Beji Caid Essebsi di Juli 2019.
