Home Ekonomi Oversupply Baja Tiongkok Pukul Industri Baja di Indonesia

Oversupply Baja Tiongkok Pukul Industri Baja di Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim mengakui, faktor eksternal dan internal berpengaruh besar dalam produksi baja di tanah air. Namun, faktor utama yang tengah dan sulit dibendung ialah eksternal.

"Eksternal itu berarti dari sisi kami tak bisa dikontrol," ujar Silmy dalam seminar Nasional Peningkatan Interlinkage Antar Sektor untuk Mendukung Pengembangan Industri Pengembang Industri Otomatif, TPT, dan Alas Kaki, di Jakarta, Rabu (4/9).

Faktor eksternal dapat dibagi dalam dua kategori. Pertama, lanjut Silmy, adanya oversupply yang dilakukan oleh beberapa negara, khususnya Tiongkok. Menghadapi hal ini, para industri baja dalam negeri tengah melakukan konsolidasi guna mengontrol pengaruh oversupply baja ke Indonesia.

Kategori kedua ialah dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Di sisi internal, masalah yang dihadapi pelaku industri yaitu  kesungguhan manajemen. Khususnya, mengenai proses detail, seperti izin impor dan kemampuan industri.

"Jadi, hal-hal ini perlu mendapatkan dukungan, " imbuhnya.

Silmy juga menyinggung terkait industri 4.0 yang tengah gencar ditekankan oleh pemerintah kepada pelaku industri. "Industri 4.0 tidak hanya milik pelaku industri. Tapi, bagaimana juga kementerian bisa melakukan digitalisasi, " jelas Silmy.

147