Home Teknologi Era Kendaraan Listrik, PLN Target Bangun 7.146 SPKLU

Era Kendaraan Listrik, PLN Target Bangun 7.146 SPKLU

Jakarta, Gatra.com - General Manager PLN Jakarta Raya, Ikhsan Asaad mengatakan bahwa dalam menyongsong era kendaraan listrik, PLN telah siap sedia dalam program jangka panjang mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di seluruh titik di Indonesia. 

"PLN sudah sejak dulu mendorong penggunaan kendaraan listrik. Charging station dibuat pertama kali di Bali pada 2013," katanya saat menjadi narasumber di gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9).

Ikhsan menjelaskan bahwa untuk Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), PLN sudah mendirikan sebanyak 6.000 SPLU. Di Jakarta sendiri sudah mencapai lebih dari 1.400 titik. Kendaraan listrik pada dasarnya dapat di-charge di semua titik SPLU. Distribusi listriknya pun kini dinlai lebih mudah karena banyak tersedia.

Baca Juga: Pemerintah Harus Menguatkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Hanya saja, tiap SPLU, karena ini merupakan tipe normal charging, maka hanya mampu mendistribusikan listrik sekitar 5.500-22.500 kWh. Dengan demikian, akan memakan waktu yang lama dalam proses pengecasan baterai kendaraan listrik yang memiliki daya tampung tinggi. 

Sedangkan SPLKU sendiri, sebagai tipe fast charging, dapat menyuplai arus listrik yang lebih besar berkisar antara 22.000-150.000 kWh. "Itu pun bisa menghabiskan waktu dua jam sampai penuh," ujarnya. 

Pembangunan SPKLU akan berjalan dalam jangka panjang hingga sepuluh tahun ke depan. Untuk 2020, PLN punya target mendirikan 52 SPKLU. Sedangkan untuk jangka enam tahun ke depan, 2025, angka targetnya mencapai 2.465 SPKLU rampung didirikan. Puncaknya pada 2030, target mereka 7.146 SPKLU. 

Baca Juga: Empat Perusahaan Komit Gunakan Kendaraan Listrik

Fast charging, lanjutnya, akan ditempatkan pada charging startion (SPKLU). Sedangkan untuk tempat-tempat umum hanya diletakkan normal charging (SPLU). 

"Pendekatan lokasinya, untuk SPLU, berbasis pada kebutuhan pasar, seperti mall, parkiran, kantor pemerintah, dan kantor-kantor PLN," jelasnya.

Soal daya, Ikhsan optimis tidak ada keraguan akan kecukupan daya. Di wilayah Jabodetabek sendiri, ada cadangan sekitar 9000 megawatt. Dengan kata lain, ada margin sebesar 32% dari total listrik yang dihasilkan.  

 

705