Home Politik 74 Orang Dievakuasi Setelah Penyerangan Pendulang Emas

74 Orang Dievakuasi Setelah Penyerangan Pendulang Emas

 

Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 74 orang dievakuasi setelah insiden penyerangan pendulang emas di Yahukimo, Papua. Polisi menyebut, 74 orang itu sebagai saksi insiden yang nantinya juga akan dimintai keterangan.

"Baru beberapa saksi yang berhasil lolos, kurang lebih 74 orang yang berhasil diamankan atau diselamatkan, baru  bisa dimintai keterangan. Untuk detailnya nanti dulu, yang penting kita evakuasi dulu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).

Dedi menuturka, pihaknya belum mendapatkan kronologis penyerangan secara utuh hingga saat ini. Dalam informasi yang ia dapatkan, motif diduga kuat karena penyerangan spontan.

"Motifnya hanya penyerangan secara spontan ya, terhadap masyarakat yang sedang melakukan pendulangan emas. Itu dilakukan secara tiba-tiba dengan menggunakan senjata tajam, baik berupa panah, parang dan senjata tajam lainnya," katanya.

Sebelumnya, Polres Asmat melaporkan lima pendulang emas di Kampung Minim, Yahukimo, Papua, meninggal dunia setelah diserang senjata tajam, anak panah, tombak dan parang.

"Informasi awal diketahui sekitar lima orang meninggal karena kena parang dan anak panah sedangkan sisanya masih melarikan diri ke dalam hutan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/9).

Dedi menjelaskan, penyerang pendulang itu diduga warga lokal. Sebelum kejadian, tak ada tanda-tanda konflik atau bentrokan antara keduanya. Ia menambahkan, aparat gabungan TNI dan Polri mengalami kesulitan dalam mengevakuasi korban, sebab medan yang sulit membuat aparat harus berputar ke Kabupaten Boven Digul, Distrik Gustrik.

"[Kawasan] itu dikuasai juga sama kelompok penyerang. Saat ini aparat sedang mau menuju ke sana," katanya.

111