Home Internasional Putra Bungsu Mursi Meninggal Akibat Serangan Jantung

Putra Bungsu Mursi Meninggal Akibat Serangan Jantung

Kairo, Gatra.com - Putra bungsu  mendiang Presiden Mesir, Muhammad Mursi, Abdullah Mursi meninggal karena serangan jantung pada Rabu (4/9) di sebuah rumah sakit di Giza, selatan ibu kota Kairo.

Abdullah sebelumnya muncul sebagai juru bicara keluarga setelah ayahnya meninggal di penjara Mesir pada 17 Juni 2019. Abdullah juga pernah menuduh para pejabat keamanan berada di balik kematian ayahnya.

Beberapa hari setelah ayahnya meninggal, Abdullah mengidentifikasi beberapa tokoh, termasuk Menteri Dalam Negeri  Mahmoud Tawfiq, serta pendahulunya Majdi Abdel Ghaffar dan Mohamed Shereen Fahmy, hakim yang mengawasi persidangan Mursi, sebagai kaki tangann dalam pembunuhan  Mursi.

Muhammad Mursi adalah seorang anggota Ikhwanul Muslimin yang terpilih dalam pemilihan presiden pertama Mesir pada 2012, setelah kudeta rakyat menggulingkan pemimpin lama Hosni Mubarak.

Setahun setelah pemerintahannya, Mursi digulingkan oleh militer Mesir dalam kudeta yang dipimpin oleh menteri pertahanannya sendiri, Abdel Fattah el-Sisi, yang kemudian menjadi presiden.

Sejak itu, El-Sisi memulai kampanye besar-besaran untuk menindak perbedaan pendapat dan kebebasan berbicara.  Dia juga  melarang Ikhwanul Muslimin dan memasukkannya ke dalam daftar hitam sebagai kelompok teroris.

Mursi dipenjara setelah penggulingannya sampai kematiannya setelah sidang  pada  Juni lalu.

Dalam sebuah laporan tahun 2018 oleh anggota Parlemen Inggris telah memperingatkan bahwa kondisi penahanan Morsi yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat, termasuk kurangnya perawatan medis, dapat mengakibatkan kematian bagi Mursi.

Dalam postingan Twitter terakhirnya, Abdullah meratapi ayahnya dan membagikan pidato ayahnya, serta menyerukan keadilan bagi almarhum. Kakak laki-laki Abdullah, Usamaj, yang menghadapi dakwaan berencana untuk mengatur protes,  dipenjara sejak penangkapannya pada  2016.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia memperkirakan,  pemerintah El-Sisi  memenjarakan  60.000-an oposisi sejak kudeta 2013 terhadap Mursi.

 

2214