Palembang, Gatra.com – Tanam perdana Program Serasi seluas 3.350 hektar di Desa Karang Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel, Kamis (5/9/), nampak berbeda. Proses tebar benih yang dilakukan telah memanfaatkan teknologi sekelas drone. Hal ini dinilai sebagai upaya efektif dan efesien dalam mengerjakan lahan pertanian, termasuk tanaman padi.

Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alam Syah mengatakan target luas tanam di Sumatera Selatan sebesar 200.000 hektar (ha). Percepatan luas tanam di Kabupaten Muba hingga Oktober mendatang menjadi salah satu upaya mengejar target tersebut. "Tebar benih tak lagi manual sehingga secara waktu dan biaya menjadi lebih efisien. Semua tim bersinergi mengawal proses olah lahan dan tanam, sehingga indeks tanam juga menjadi dua- tiga kali setahun," ujarnya, Kamis (5/9).

Langkah yang dilakukan yakni menambah bantuan alsintan seperti excavator dan traktor roda empat, kemudian mengerahkan kerja optimal hingga 16 jam/hari dan percepatan tanam dengan menggunakan drone tanam atau tebar benih. Selain itu, Kementan juga menyalurkan program bantuan percepatan tanam untuk skala minimum 100 hektar, diantaranya membantu Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pompa, untuk kebutuhan traktor, biaya operator traktor dan operasional gerakan.

"Semua kabupaten di Sumsel, kami percepat tanam dan luasnya. Dengan target luas tambah tanam Provinsi Sumatera Selatan 200.000 hektar musim kemarau ini, jika produktivitas padi 5 ton per hektar, artinya produksi padi sebanyak 1 juta ton. Produksi ini akan tercapai dengan berhasil amankan produksi di musim kemarau," terang dia.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Muba, Thamrin mengatakan upaya penanaman benih ini juga bagian dari komitmen Bupati Muba Dodi Reza guna menjadikan pertanian di Lalan sebagai daerah penghasil padi terbaik. "Selain itu, melalui bantuan dari Kementan ini juga bisa membuat petani lebih cepat saat bekerja dan mengikuti perkembangan teknologi," ucapnya.