Jakarta, Gatra.com - Tren rokok elektrik tengah merebak di masyarakat. Vape dianggap pilihan alternatif menikmati asap selain menggunakan rokok. Pendapat seputar vape pun makin marak, salah satunya soal bahayanya bagi kesehatan.
Pemerhati kesehatan publik, Tri Budhi Baskara menilai bahwa vape bisa digunakan sebagai alternatif perokok untuk menghentikan kebiasaan merokok. Meski begitu dia menyebutkan bahwa vape tidak 100 persen menyehatkan jika dibandingkan dengan rokok.
"Tembakau alternatif dipanaskan itu sebuah produk alternatif produk bisa dipilih perokok untuk berhenti. Sekitar 95 persen less harmfull. Berarti ada 5 persen [yang berbahaya]," ujar Tri Budhi Baskara saat acara Vape Fair di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (8/9).
Baca Juga: Rokok Elektrik Marak di NTB, Petani Tembakau Makin Tekor
Komponen lima persen ini merupakan senyawa yang masih berbahaya. Dengan kata lain, vape tidak seratus persen sehat.
"Saya adalah orang pertama yang berani dengan keras menolak kalau ada orang yang bilang produk ini 100 persen sehat. Produk ini [hanya] 95 persen lebih sehat dibandingkan rokok konvensional maupun tradisional," tegasnya.
Meski menyebut masih ada senyawa yang berbahaya sebanyak lima persen itu, dia tak menyebutkan senyawa apa yang terkandung dalam vape. Disebutnya hal tersebut masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
