Home Politik Wiranto: Ada Negara yang Pengaruhi Papua Merdeka, Tapi Gagal

Wiranto: Ada Negara yang Pengaruhi Papua Merdeka, Tapi Gagal

Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, mengklaim tak ada negara internasional yang mendukung gerakan pembebasan Papua Barat yang diprakarsai oleh Benny Wenda.

Wiranto di Jakarta, Senin (9/9), mengatakan, hanya sebatas Lembaga Swadaya Masyarakat yang mendukung gerakan tersebut. Menurutnya, Negara sahabat masih menghormati perjuangan Indonesia untuk mempertahankan Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Wiranto Sebut Benny Wenda Aktif Provokasi Dunia Soal Papua

"Sebenarnya dukungan kepada Benny Wenda bukan dukungan dari pemerintah, bukan dukungan dari negara-negara tertentu. Tapi dari LSM. Kalau negara-negara sahabat Indonesia, itu masih menghormati resolusi ini. Mereka enggak akan gegabah mendukung gerakan seperti ini," katanya.

Namun sebetulnya, kata Wiranto, ada upaya yang ingin dilakukan oleh Negara Vanuatu untuk memengaruhi negara sahabat di kepulauan pasifik untuk mendukung kemerdekaan Papua dan Papua Barat.

"Ada pertemuan di sana. Vanuatu itu ingin menggarap, memengaruhi negara Pasifik Selatan untuk mendukung Papua merdeka," ungkapnya.

Menurut Wiranto, upaya tersebut ternyata tidak membuahkan hasil. Malahan lobi yang dilakukan Indonesia berhasil meneguhkan negara sahabat untuk mendukung Indonesia mempertahankan Papua.

"Hasil lobi kita Australia, PNG [Papua New Guinea] dan Fiji meneguhkan pengakuan bahwa Papua dan Papua Barat adalah bagian sah dari NKRI," ujarnya.

Baca juga: Polri Petakan Pihak Luar yang Diduga Tunggangi Aksi Papua

Mantan Panglima ABRI (Pangab) ini terus menegaskan bahwa referendum bagi Papua tidak bisa dilakukan. Ia menilai referendum sudah tidak relevan dengan kondisi hukum nasional dan internasional.

"Saya sampaikan bahwa jalan-jalan hukum internasional sudah tertutup, referendum ingin merdeka, itu sudah absurd, itu sudah tidak relevan lagi dengan kondisi-kondisi hukum internasional maupun nasional," tandasnya.

1250