Jakarta, Gatra.com - Kasubdit Dana Masyarakat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hanifah mengatakan tahun ini Bekraf memberikan dana Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) sebesar Rp4,5 miliar bagi 62 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia. Pemberian dana hibah ini diberikan bagi para pelaku ekraf yang telah memiliki badan usaha resmi.

"Kami dari Deputi Akses Permodalan tujuannya memberikan akses kepada para pelaku ekraf, karena saat ini mereka belum cukup menarik di mata investor. Pemberian dana ini dilakukan agar mereka mampu mengembangkan usaha mereka dan menarik di mata investor," jelasnya dalam acara penanda tanganan kesepakatan pemberian dana BIP di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (10/9).

Dana yang didapat masing-masing pelaku ekraf tahun ini maksimal Rp100 juta. Program ini sudah memasuki tahun ketiga. Tahun ini, jumlah penerima BIP sebanyak 62 pelaku ekraf, dari 27 Kabupaten/Kota di Indonesia. Sebanyak 15 peserta berasal dari subsektor kuliner, 16 peserta dari aplikasi digital dan pengembangan permainan, 13 peserta dari fesyen, 13 peserta dari kriya, serta 5 peserta dari subsektor film.

Baca Juga: KBRI Dorong Ekspor Produk Kreatif ke Prancis

"Memang di awal, dana hibah yang kami berikan bisa mencapai Rp200 juta. Tapi seiring bertambahnya ekraf yang menerima BIP, untuk tahun ini kami patok maksimal Rp100 juta saja. Saat ini yang terkecil dapat sekitar Rp40 juta dan paling besar sekitar Rp90 juta," sambung Hanifah.

Nantinya para pelaku ekraf ini harus melaporkan secara berkala terkait penggunaan dana hibah ini. "Ikatannya mereka harus memberikan laporan awal dan selama dua tahun ke Bekraf. Misalnya dalam proposal dia mau beli mesin, harus dibuktikan dengan bertambahnya fasilitas produksi. Kami juga melihat ada tidaknya penambahan tenaga kerja, pasarnya meluas atau tidak," terangnya.

Tak hanya memberikan dana hibah, Bekraf juga akan memberikan pembinaan dan mentoring bagi para pelaku ekraf sesuai subsektor masing-masing. Ambil contoh sektor kuliner. Nanti akan ada pelatihan untuk packaging sampai manajemen keuangan.

Setiap tahun, terjadi peningkatan jumlah penerima BIP dan subsektor asalnya. Pada 2017 jumlah penerima BIP sebanyak 34 pelaku ekraf (dari 2 subsektor ekonomi), 2018 sebanyak 52 pelaku ekraf (dari 4 subsektor ekonomi), dan di 2019 bertambah hingga 62 pelaku ekraf dari 5 subsektor ekraf.