Home Kesehatan Kasus TBC di Kota Padang Sangat Tinggi

Kasus TBC di Kota Padang Sangat Tinggi

Padang, Gatra.com - Masyarakat yang terpapar tuberkolusis (TBC) di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) cukup tinggi. Jumlahnya pun terus meningkat setiap tahunnya. Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat, hingga Juni 2019 telah didapati sebanyak 1.117 kasus TBC. Jumlah penderita yang meninggal belum bisa dipastikan.

"Untuk gambaran kasus TBC di Kota Padang sejak 2015 hingga 2019 terbilang beragam," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Padang, Gentina di Padang, Selasa (10/9).

Pada 2015 didapati sebanyak 1.541 kasus TBC, 28 orang diantaranya meninggal dunia. Pada tahun berikutnya terdapat 1.679 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 40 penderita. Selanjutnya, pada 2017 didapati 2.182 kasus dengan 57 orang meninggal. Sementara di 2018 sebanyak 2.358 kasus, meninggal sebanyak 45 orang.

Baca Juga: Husein Target Banyumas Bebas TBC pada 2023

Penemuan kasus TBC pada 2018 didominasi Kecamatan Koto Tangah dengan mendapati 367 kasus. Disusul Kecamatan Kuranji sebanyak 331 kasus, dan Kecamatan Lubuk Begalung 265 kasus. Selanjutnya Kecamatan Padang Timur juga terdapat 246 kasus, Padang Selatan 244 kasus, dan Pauh 155 kasus. Sementara kecamatan lainnya hampir merata kasus yang ditemukan.

"Dalam penanganannya, Dinkes akan menjaring semua kasus yang dicurigai TBC dengan gejala batuk berdahak selama dua minggu atau lebih. Kami menyampaikan dan melaporkan ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan," ungkap dia.

Pihaknya juga meminta semua lapisan masyarakat dalam penjaringan kasus terduga TBC mulai dari RT, RW, tokoh masyarakat, kader PKK, serta tenaga kesehatan dan unsur terkait lainnya.

Baca Juga: Pramuka Jateng Diharapkan Aktif Menjaga Kesehatan Masyarakat

"Selain itu juga menyampaikan penyuluhan tentang TBC di unit kerja masing-masing, melakukan pemantauan bagi anggota yang sudah terdiagnosa TBC terhadap keteraturan dan kepatuhan minum obat," sebut dia.

Kemudian jika ada penderita TBC yang putus minum obat agar melibatkan semua pihak untuk memberikan dukungan dan motivasi demi kesembuhan penderita. "Jangan jauhi orangnya, tetapi penyakitnya," imbuh dia.

1781