Home Ekonomi Waspadai Modal Keluar Saat Resesi, FDI Jadi Solusi

Waspadai Modal Keluar Saat Resesi, FDI Jadi Solusi

Jakarta, Gatra.com - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Muhammad Nawir Messi berpendapat bahwa perlambatan ekonomi di Amerika Serikat, Cina, dan Uni Eropa berpotensi menimbulkan krisis ekonomi (resesi). Hal ini akan berdampak bagi Indonesia.

"Artinya secara pertumbuhan ekonomi global akan mengalami perlambatan. Bank Dunia mengestimasi pertumbuban kita di bawah lima persen hingga 2022. Ini dalam keadaan normal, bukan krisis," tuturnya kepada Gatra.com, Senin (9/9). 

Ia memprediksi krisis paling cepat terjadi pada 2020 berdasarkan kondisi imbal hasil bond (obligasi) AS jangka pendek yang lebih besar dibandingkan jangka panjang. Hal ini menunjukkan pesimisme terhadap kondisi pasar.

Kondisi tersebut akan semakin buruk apabila terjadi pelarian modal  portofolio (surat berharga) dari Indonesia. Oleh karena itu, dia menyarankan pemerintah untuk menggenjot penanaman modal asing langsung (FDI) yang sifatnya lebih permanen dan dapat terasa manfaatnya terhadao ekonomi riil.

"Mereka [investor] mencari tempat yang aman yang jauh dari resiko dan menghasilkan yield (imbal hasil) tinggi. Hal yang perlu disiapkan mengantisipasi itu adalah tetap memeberikan confidence kepada investor baik portfolio mauput direct, sehingga tidak terjadi krisis," terangnya.

Mengutip dari hasil laporan estimasi Bank Dunia, Indonesia setidaknya membutuhkan dana sebanyak US$16 miliar pada 2019 untuk menggenjot ekonomi sekaligus menutup defisit neraca pembayaran (CAD), termasuk dari FDI. Hal ini didasarkan oleh prediksi Bank Dunia bahwa Indonesia akan mengalami CAD sebesar US$33 miliar, naik dari tahum lalu sebesar US$31 miliar. Adapun FDI yang masuk ke Indonesia hanya sebesar US$22 miliar dan FDI Indonesia ke luar negeri sebesar US$5 miliar.

"FDI itu mutlak untuk mengatasi persoalan perkeonomian Indonesia yang berujung pada CAD yang selalu membuat perekonomian tidak stabil, gangguan, perubahan segala macam," jelasnya.

344