Home Politik Wajah Diplomasi Cina, Dino Patti: Antara Naga dan Panda

Wajah Diplomasi Cina, Dino Patti: Antara Naga dan Panda

Jakarta, Gatra.com - Founder Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengungkapkan bahwa Cina memiliki dua perwajahan dalam diplomasinya keluar negeri. Ia mengibaratkan dua perwajahan diplomasi Tiongkok seperti naga dan panda.

"Cina bisa digambarkan sebagai naga, yang perkasa, agresif dan menyemburkan api, tapi disisi lain seperti panda yang disukai banyak orang," kata Dino Patti Djalal dalam The Fourth Jakarta Forum on ASEAN-China Relations, di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Selasa (10/9).

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini berharap Tiongkok lebih banyak menampilkan perwajahan diplomasi sebagai panda dibanding naga sehingga tidak mengkhawatirkan bagi negara-negara lain

"Stay humble, projecting more panda rather than dragon. We hope rising Cina is a peacefull development," terang Dino.

Dino membandingkan dengan pemerintahan Trump di Amerika Serikat yang menampilkan wajah agresif dengan meningkatkan anggaran belanja militer sebagai pos anggaran tertinggi, sehingga menakutkan dan tidak bisa membangun hubungan multilateral yang harmonis dengan negara-negara lain.

Sebagai negara dengan kekuatan ekonomi, manufaktur dan diaspora terbesar, Dino berharap agar Cina mampu menjalin kerjasama setara dengan negara lain terlebih negara-negara ASEAN.

"ASEAN dan Cina adalah equal co-drivers, yang tidak hanya mengandalkan satu driver saja," jelas Dino.

Selain itu, Dino berharap Tiongkok mampu memahami ASEAN yang punya karakteristik menjalin hubungan yang setara dengan semua negara di dunia.

"Cina perlu menerima dan merangkul keinginan ASEAN dalam keseimbangan. Psikologi ASEAN kita ingin punya hubungan dekat, kita juga ingin seimbangkan dengan negara lain. Sedekat kita dengan cina, kita juga ingin imbangkan dengan AS, India, Rusia, Australia dan sebagainya," terang Dino.

Menanggapi metafora dari Dino Patti Djalal, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN Huang Xiliang mengatakan bahwa karakter naga dalam mitologi Tiongkok ialah naga yang ramah dan menyemburkan air yang sejuk dan bukan api yang panas.

"Semua orang tentu suka panda, tapi orang juga harus memahami dalam mitologi kami naga punya karakter yang berbeda dengan yang dipahami barat, bahwa naga adalah simbol kemakmuran yang membawa kedamaian," terang Huang Xiliang.

Ia mengibaratkan upaya diplomasi Tiongkok hari ini dengan ASEAN terutama dengan Indonesia ibarat hal yang dilakukan Laksamana Cheng Ho yakni bertujuan melakukan perdagangan semata yang sama-sama menguntungkan, bukan sama sekali untuk melakukan ekspansi.

1262