_thumb.jpg "Koalisi Musisi Sepakat Palestina-Israel Bukan Konflik, Melainkan Genosida")
_thumb.jpg "Bagaimana Musisi Bersikap terhadap Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel?")
_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Jakarta, Gatra.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kembali mengingat pertemuan dengan BJ Habibie. Saat itu, Presiden RI ke-3 sedang sakit dan berwasiat padanya.
"Saya terakhir sempat menjenguk beliau dan mengatakan kepada saya, masa depan Indonesia ada di tangan generasi setelah eyang," kata Sandiaga Uno saat melayat almarhum BJ Habibie ke rumah duka di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
Sandiaga yang akrab menyapa almarhum BJ Habibie dengan panggilan Om Rudi mengatakan, almarhum meminta Sandi untuk memajukan bangsa Indonesia dengan teknologi, ekonomi, serta merajut tenun kebangsaan.
"Saya panggil Om Rudi. Om Rudi ini selalu beri motivasi, kemajuan bangsa ini ada di tangan kita sendiri. Kita harus mampu menangkap peluang dengan teknologi, dengan pendekatan merajut tenun kebangsaan dan mengambil peluang di depan mata kita sebagai bangsa dengan ekonomi. Insya Allah akan menjadi ekonomi 5 terbesar," ujar Sandi.
Sandiaga Uno atas nama pribadi dan rakyat Indonesia mengaku kehilangan almarhum BJ Habibie.
"Kita kehilangan bapak bangsa, bapak demokrasi, bapak ilmu pengetahuan dan teknologi, bapak iman dan taqwa, tokoh yang bawa angin segar pembaruan untuk pembangunan indonesia. Hari ini kita kehilangan," tutur Sandi.
Situasi padatnya tokoh dan masyarakat yang melayat, Sandi tidak sempat melakukan salat jenazah dan hanya bersalaman.
"Tadi karena ada prosesi untuk salaman kita diarahkan untuk keluar," ujarnya.
Namun Sandi menyebut sempat berbincang dengan putra almarhum BJ Habibie yakni Ilham Habibie.
"Mas Ilham meminta semua mendoakan, InsyaAllah pak habibie khusnul khotimah dan diterima di sisi Allah SWT sesuai dengan amal dan perbuatannya dan kita sekarang berduka," pungkas Sandi.
