Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengingatkan para eksportir untuk tidak mengkhawatirkan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Menurut Darmin, rupiah sedang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sehingga berada pada level kompetitif. 

"Jangan begitu. Belum apa-apa udah khawatir. Kita itu kan, awal 2018, kurs kita itu Rp13.400 atau Rp13.500. Masa sekarang masih Rp14.000 atau mendekati Rp13.900. Ini udah mengkhawatirkan," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (13/9).

Memang, beberapa kalangan pengusaha atau eksportir merasa khawatir jika mata uang garuda terus menguat terhadap dolar AS. Imbasnya, akan menganggu nilai jual produk. "Kalau sudah Rp13.400 atau Rp13.300 boleh khawatir," lanjut Darmin.

Berdasarkan data Bloomberg, pada Jumat (13/9) pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau dibuka menguat 64 poin atau 0,46% di level Rp13.930 per dolar AS.

Kemudian, tren penguatan pada penutupan perdagangan, Kamis (12/9/2019) kemarin, yang mana nilai tukar rupiah berhasil rebound. Berakhir terapresiasi 66 poin atau 0,47% di level angka psikologis Rp13.994 per dolar AS, seiring dengan melemahnya indeks dolar AS.