Makassar, Gatra.com – Posisi PDI Perjuangan sebagai partai pemerintah saat ini menjadi magnet bagi sejumlah bakal calon Wali Kota Makassar. Dukungan partai ini pun diperebutkan sebagai tiket menatap Pilkada Makassar, 23 September 2020.
Kota Makassar akan kembali menggelar pilkada setelah pada 2018, pasca kotak kosong memenangkan pemilihan.
Para kandidat mulai sosialisasi di ruang publik dan ramai-ramai mendaftar diri ke PDI Perjuangan untuk diusung. Antara lain, mantan Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI, Staf Khusus Menteri Pertanian, Sukriansyah S Latief, dan Munafri Arifuddin.
Nama terakhir adalah menantu pemilik Bosowa grup, HM Aksa Mahmud yang pilkada sebelumnya sudah ikut bertarung sebagai Calon Wali Kota Makassar berpasangan dengan Andi Rachmatika Dewi (Cicu). Sayangnya, perolehan suaranya kalah dari Kotak Kosong.
Selain tiga nama tadi, masih ada pendaftar lainnya di Kantor DPC PDI Perjuangan, Jalan Serigala Kota Makassar. Mereka yang sudah mengambil formulir antara lain, mantan Kadis Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo, mantan Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto dan beberapa lainnya.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik PDI Perjuangan, Arsony mengatakan, partainya membuka pendaftaran calon hingga 14 September 2019.
“Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk diusung PDI Perjuangan sebagai calon Wali Kota Makassar,” sebutnya.
Sementara, tiga bakal calon yang sudah mengembalikan formulir optimistis dapat restu dari PDI Perjuangan.
“Saya optimis mengendarai PDI Perjuangan karena hubungan kami sudah berlangsung lama. Bukan saat ini saja,” kata UQ, panggilan akrab Sukriansyah.
Hal sama diungkapkan Syamsu Rizal MI. Menurutnya, mendaftar melalui PDI Perjuangan karena ingin bersama di Pilkada Makassar 2020.
“Kami datang membawa tim, karena ingin menunjukkan bahwa kami paling siap menghadapi kompetisi ini,” tegas pria yang akrab disapa Deng Ical ini.
Pernyataan yang sama diungkapkan Munafri.
“Saya mendaftar di PDI Perjuangan dan berharap saya kembali diusung untuk Pilkada Makassar 2020,” ujar Appi—panggilan Munafri usai mengembalikan formulir.
