Sleman, Gatra.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Sitomurang telah menyatakan mundur dari jabatannya. Namun, usai bertemu tiga pimpinan KPK, ia mengatakan terpikir untuk bertahan hingga masa jabatannya berakhir.

Saut menyampaikan hal itu usai menghadiri acara di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Aksara Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (13/9). “Saya tidak ingin menjawab pertanyaan tentang alasan saya mundur. Saya tidak mau terus melihat ke belakang karena pasti akan debatable,” katanya.

Ia mengatakan, surat pengunduran dirinya yang disebarkan secara internal ke pegawai KPK tidak seharusnya tersebar ke publik. Surat itu bagi Saut adalah bentuk akumulasi kekecewaannya selama empat tahun bertugas di KPK.

Saut menyatakan, dirinya dan empat komisioner KPK lainnya diharamkan mengundurkan diri dari KPK. Itu sudah menjadi syarat wajib yang disampaikan secara tertulis saat menjalani seleksi. Selain itu, proses pengunduran diri pimpinan KPK juga atas persetujuan Presiden.

“Tadi malam, saya diajak makan Pak Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, dan Laode Muhammad di Kalibata. Mereka juga menanyakan alasan saya mundur, tapi saya tidak mau jawab,” kata Saut menyebut tiga komisioner KPK.

Namun saat tiga orang itu mengatakan ada banyak kasus besar dan telah matang untuk diselesaikan sampai masa jabatan mereka berakhir di Desember 2019, Saut menyatakan berpikir untuk bertahan, meski mengambil belum keputusan final.

Menurut Saut, pada Senin (16/9), dia akan berkantor kembali untuk menghadiri beberapa pelantikan pejabat penting di KPK dan menghadiri undangan dari Presiden Joko Widodo untuk berdiskusi.

Undangan dari Presiden ini, kata Saut,  sebenarnya dijadwalkan pagi ini. Namun karena ada kegiatan lain, jadwalnya diundur dan kemungkinan baru terlaksana pekan depan.

“Beberapa teman memang bilang saya cemen dengan mengundurkan diri. Biarlah saya terima itu. Saya hanya berharap di tiga bulan nanti apa yang bisa saya lakukan dan semoga pertemuan dengan Presiden ada solusi,” katanya.