Home Ekonomi Buwas: Beras Indonesia Bersaing dengan Vietnam, Ini Sebabnya

Buwas: Beras Indonesia Bersaing dengan Vietnam, Ini Sebabnya

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Perum Badan Usaha Logistik (Bulog), Budi Waseso mengakui beras Indonesia masih kalah bersaing dengan beras Vietnam. "Kualitas yang sama, dari Vietnam itu internasional harganya cuma Rp6200 (per kilogram). Beras kita paling murah Rp8000. Jauh banget kalau dijajarkan," katanya kepada Gatra.com, Jumat (13/9).
 
Buwas menambahkan produktivitas padi Indonesia rata-rata sebesar 5 ton per hektare, jauh dari Vietnam yang produktivitasnya sudah mencapai 10-12 ton. "Dulu negara-negara tetangga belajar pertanian pada kita. Dulu kita ekspor beras kemana-mana,Thailand dan Vietnam. Kenapa kita kalah? Karena petani kita dibiarkan konvensional," tuturnya.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso. (GATRA/Abdulrachman/tss)

 

 
Sambungnya, hal ini terlihat dari proses pengeringan yang masih memanfaatkan sinar matahari (tradisional), rendahnya modernisasi (mekanisasi) pertanian, rendahnya penggunaan bibit unggul, dan penyuluhan pertanian yang tidak semasif sebelumnya (orde baru). "Costnya (biaya) kita lebih tinggi karena konvensional. Waktu menanamnya lama. Begitu panen harganya murah karena  kualitasnya tidak terjamin," keluhnya.
 
Meskipun bukan tanggung jawab Bulog, Buwas mengungkapkan pihaknya melakukan pembinaan kepada para petani mitra dan menyiapkan lahan-lahan percobaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, Bulog menjamin penyerapan gabah para petani tersebut.
 
Buwas mengatakan pembinaan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas beras yang dihasilkan agar sesuai standar. Adapun pembiayaannya menggunakan anggaran Bulog. "Bukan tugasnya Bulog. Tapi, untuk kepentingan bangsa dan negara, apa yang bisa kita lakukan lakukanlah. Petani selama ini nggak ada yang mengedukasi," ungkapnya.
 
535