Home Ekonomi BPKM Tujuk Jateng Tempat Relokasi 11 Perusahaan Tiongkok

BPKM Tujuk Jateng Tempat Relokasi 11 Perusahaan Tiongkok

Semarang, Gatra.com-Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjuk Jawa Tengah sebagai provinsi tempat relokasi sebanyak 11 perusahaan dari Tiongkok.

Menurut Deputi Perencanaan BKPM, Ikmal Lukman, 11 perusahaan dari Tiongkok itu kemungkinan besar akan melakukan relokasi menyusul 33 perusahaan sebelumnya telah angkat kaki dari negeri tersebut sebagai imbas dari perang dagang Tiongkok dengan Amerika.

“Sebagian besar perusahaan tersebut bergerak di bidang furniture Setelah melakukan mapping di beberapa wilayah, BKPM memutuskan wilayah paling cocok menerima relokasi tersebut adalah Jawa Tengah,” katanya saat bertemu Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (16/9).

Labih lanjut, Ikmal, menyatakan alasan pemilihan Jateng karena menjadi sentra industri mebel nasional dengan kontribusi 80% sehingga tepat untuk relokasi.

Salah satu parameter utama relokasi adalah ketersediaan lahan dan infrastruktur dasar. Ia menyatakan daerah di Kendal, Pemalang dan Sukoharjo merupakan paling potensial.

Tiga lokasi yang ditunjuk BKPM ini memang telah fokus untuk pengembangan industri, bahkan Kendal disiapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.

“Setelah mendapatkan kepastian relokasi di Jateng, BKPM awal Oktober akan berkunjung ke sentra industri furniture Tiongkok. November akan bertemu dengan presiden dan Desember harapannya sudah terealisasi relokasi 11 perusahaan itu,” ujar Ikmal.

Menanggapi relokasi 11 perusahaan dari Tiongkok ini, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyatakan menyambut baik dan bakal menyiapkan cluster-cluster wilayah.

Menurut Ganjar, salah satu kekuatan di Jateng memang tekstil dan turunan tekstil, makanan, minuman, dan furniture.

“Bila berkenan saat BKPM ke Tiongkok bisa mengajak kawan-kawan bupati yang menjadi daerah relokasi biar langsung paparan dan bisa deal,” ujar dia.

Ganjar menyatakan, meski saat ini industri yang berkembang di Jateng masih tekstil dan turunannya termasuk furniture, namun tidak menutup kemungkinan bagi industri lain untuk masuk.

Jateng, lanjut ia bakal tancap gas pol untuk dunia industri karena memang dijadikan penyangga utama pertumbuhan ekonomi nasional.

“Penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) terus kita dorong masuk ke Jateng,” kata dia.

115