Pyongyang, Gatra.com - Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong Un mengajak Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk bertemu di ibu kota Pyongyang, Korut. Kim mengundang Trump lewat surat yang dikirimkan pada Agustus lalu.
Surat itu menjadi surat kedua Kim kepada Trump, di tengah kebuntuan pembicaraan negosiasi denuklirisasi antara kedua negara tersebut. Kim mengirim surat kepada Trump, sebelum militer Korut mulai menembakkan sejumlah rudal jarak pendek pada pekan lalu.
“Kim mengatakan akan bersedia menemui Trump untuk pertemuan puncak berikutnya, lewat surat itu,” kata seorang sumber kepada media Joongang Ilbo dilansir Channel News Asia, Jumat (16/9).
Namun Gedung Putih dan Kemenlu AS belum menanggapi berita ini. Meski demikian, Trump mengatakan pada 9 Agustus lalu, dia telah menerima "surat yang sangat indah" setebal tiga halaman dan menambahkan ia bisa mengadakan pertemuan dengan Kim.
Sejak pertemuan di Singapura Juni 2018 lalu, Trump dan Kim telah bertemu tiga kali. Keduanya juga bertemu di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019. Keduanya juga bertemu di perbatasan Zona Demiliterisasi pada Juni 2019. Saat itu, Trump dan Kim bersepakat untuk memulai kembali pembicaraan negosiasi denuklirisasi yang terhenti setelah pertemuan puncak pada Februari di Vietnam.
