Home Ekonomi Perusahaan Pelat Merah Kembangkan Sayap ke Madagaskar

Perusahaan Pelat Merah Kembangkan Sayap ke Madagaskar

Antananarivo, Gatra.com - PT Timah Tbk dan PT INKA melebarkan sayapnya dengan menggarap proyek pengembangan mineral di Madagaskar. Langkah dua perusahaan pelat merah ini mendapat restu langsung dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno saat bertemu Menteri Pertambangan dan Sumber Daya Strategis Madagaskar Fidiniavo Ravokatra di Antananarivo, Madagaskar pada Senin (16/9).

Menteri Rini mengatakan, kerja sama ini sebagai tindak lanjut pertemuan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAD) 2019 di Bali pada Agustus lalu. Nantinya, lima BUMN tersebut akan bermitra dengan perusahaan Madagaskar yaitu Kraoma SA yang merupakan BUMN tambang Madagaskar.

“Saya sangat senang lima BUMN ikut mengembangkan pertambangan di Madagaskar. Ini menjadi bukti anak bangsa mampu bersaing di pasar global,” ujar Rini seperti dikutip dari rilis yang diterima Gatra.com, Selasa (17/9).

Tahap awal akan ditandatangani MOU sebagai dasar pelaksanaan awal kegiatan assessment dan eksplorasi terbatas untuk memahami potensi cadangan dan bentuk kerjasama yang akan dikembangkan. Mineral di Republik Madagaskar, utamanya mineral besi, emas, dan krom.

Kerja sama ini akan melengkapi rencana konsorsium Indonesia Railways Development Incorporated for Africa (IRDIA) dan Kraoma dalam pembangunan railway untuk mengangkut produksi krom dari lokasi tambang ke pelabuhan ekspor.

Konsorsium IRDIA terdiri dari PT INKA (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT LEN Industri.

“Besaran investasi dan pembangunan pabrik akan disesuaikan dengan potensi cadangan dan keekonomian tambang mineral yang akan dikembangkan," tuturnya.

Rini pun menjelaskan, BUMN di Indonesia saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam membangun negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. BUMN tidak hanya bertanggungjawab mencari keuntungan, tapi juga menjadi agen perubahan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

“Kementerian BUMN mempunyai tugas untuk membina dan mengawal peranan BUMN di Indonesia. Kami mempunyai sejumlah fungsi, diantaranya memformulasikan kebijakan bagi BUMN, mengkoordinasikan dan mensinkronkan serta mengawasi implementasi kebijakan-kebijakan tersebut,” katanya.

Proyek awal adalah proyek transportasi hasil pertambangan berupa chrome ore yang akan diangkut dari daerah tambang (Brieville) ke pelabuhan, (Tamatave port) sejauh 220 kilometer.

Kerjasama tersebut akan memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak yaitu dalam hal, pengembangan infrastruktur, kemampuan penyerapan tenaga kerja, efisiensi angkutan tambang dan efek tambahan ekonomi lainnya.

Tercatat pada 31 Desember 2018, total aset BUMN mencapai US$573,93 miliar. Meningkat pesat dibandingkan aset pada tahun 2015 yang baru mencapai US$402,8 miliar. Laba keseluruhan BUMN juga terus mengalami peningkatan.

Di tahun 2015, laba BUMN sebesar US$10,49 miliar, namun di tahun 2018, meningkat signifikan menjadi US$15 miliar. Ditopang juga dengan belanja modal (Capital Expenditure/CAPEX) sebesar US$31,8 miliar, angka yang cukup agresif dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

240