Jakarta, Gatra.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Andono Warih, mengatakan bahwa polusi udara di ibu kota bukanlah masalah baru. Untuk mengubah kualitas udara menjadi sehat tak bisa ditangani dalam waktu singkat.

"Kalau kita akan memperbaiki sampai ke taraf sehat, tentunya kita perlu usaha dan ikhtiar yang jauh lebih banyak dan massif lagi. Tentu kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa sebulan-dua bulan," kata Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Andono Warih di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/9).

Meski demikian, Andono tetap optimis bahwa kualitas udara ibu kota akan terus membaik. Hal ini dibuktikan dengan perluasan penerapan ganjil genap selama sebulan telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kualitas udara Jakarta.

"Tentu dalam satu sampai dua tahun, tiga tahun pertama, dikombinasikan dengan berbagai upaya akan membuat udara Jakarta lebih baik lagi," ujarnya.

Andono menyebutkan, musim kemarau dengan rendahnya intensitas hujan di ibu kota memengaruhi kualitas udara. Selain itu, ia juga mengkhawatirkan bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan akan memengaruhi udara Jakarta.

"Kita belum dapat memastikan ya dengan masuknya karhutla di berbagai tempat ini ada impact-nya ke Jakarta," katanya.