Home Politik Psikolog Undip Dukung Ganjar Tindak Kepala Sekolah Radikal

Psikolog Undip Dukung Ganjar Tindak Kepala Sekolah Radikal

Semarang, Gatra.com-- Penyebaran radikalisme melalui dunia pendidikan menjadi andalan para pelaku terorisme karena anak-anak mudah dipengaruhi. Menurut psikolog Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Hastaning Sakti, penanaman paham radikalisme ke anak-anak akan lebih mudah dan efektif dibandingkan orang tua.

“Anak-anak secara psikologis akan mudah menerima apapun yang diberikan, mencernanya dan masuk ke otak. Paham itu kemudian akan terekam dalam otak sejak kecil dan menyatu,” katanya di Semarang, Selasa (17/9).

Kondisi, lanjut dosen Psikologi Undip ini, berbeda dengan orang dewasa dengan pengetahuan yang dimiliki mampu mimilih dan memilah informasi yang baik atau buruk.

Untuk melawan pengaruh radikalisme kepada anak didik di sekolah, Hastaning, menyarankan orang tua harus peka dalam mengawasi pendidikan anaknya. Selain itu pemerintah juga harus terlibat dengan melakukan pendidikan budi pekerti, nasionalisme dan kebangsaan untuk melawan paham-paham radikal itu.

“Saya prihatin melihat anak sekarang sudah jarang yang memiliki budi pekerti. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua,” ujarnya. Sementara, pengamat radikalisme dan terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP) Tayyip Malik, menyatakan dunia pendidikan menjadi sasaran para aktor terorisme menyebarkan paham radikal.

Penyebaran melalui mata pelajaran, kegiatan ekstrakulikuler hingga menugaskan orang untuk menjadi pengajar di sekolah-sekolah dan pondok pesantren. “Penyebaran radikalisme juga marak dilakukan melalui kurikulum. Gerakan Pemuda Ansor menemukan banyak buku-buku ajar yang isinya mendoktrin tentang radikalisme,” ucap dia.

Guna mengantisipasi adanya penyebaran paham radikal di sekolah, lanjut Tayyip, pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi tentang kebangsaan. Selain itu, melakukan pemantauan kurikulum serta buku ajar di sekolah harus dilakukan berjenjang untuk memfilter adanya doktrin radikalisme kepada anak didik.

“Intinya, radikalisme dalam dunia pendidikan harus dilawan demi masa depan generasi bangsa. Saya mendukung langkah tegas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranonowo memberikan sanksi tegas kepada kepala sekolah yang terlibat radikalisme,” ujar dia.

Seperti diberitakan, Ganjar Pranowo, menyatakan ada indikasi tujuh kepala sekolah SMA/SMK/SLB negeri di Jateng yang terafiliasi dengan paham-paham radikal. Menurut Ganjar, tujuh kepala sekolah saat ini sedang dibina untuk kembali ke jalan yang benar, tapi bila tidak mau akan diambil tindakan tegas.

295